kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -20.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Waspada, Rupiah Masih Berpotensi Melemah Tahun Depan


Rabu, 15 November 2023 / 06:10 WIB
Waspada, Rupiah Masih Berpotensi Melemah Tahun Depan
ILUSTRASI. Bank Indonesia (BI) melihat, potensi pelemahan nilai tukar rupiah pada tahun 2024. KONTAN/Fransiskus SImbolon


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) melihat, potensi pelemahan nilai tukar rupiah pada tahun 2024. 

Dalam Rencana Anggaran Tahunan Bank Indonesia (RATBI) 2024, potensi rata-rata nilai tukar rupiah tahun 2024 sebesar Rp 15.510 per dolar Amerika Serikat (AS). 

Rata-rata nilai tukar rupiah 2024 lebih lemah bila dibandingkan dengan prognosa rata-rata nilai tukar rupiah 2023 yang dicantumkannya dalam ATBI 2023 yang sebesar Rp 15.280 per dolar AS. 

Senada dengan BI, Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual juga mengungkapkan, memang ada peluang pelemahan rupiah pada tahun depan. 

Baca Juga: BI Proyeksi Rupiah Lanjut Melemah di Tahun 2024 

"Volatilitas masih lumayan tinggi. Mengingat, ada ketidakpastian geopolitik yang berlanjut," terang David kepada Kontan.co.id, Senin (13/11). 

Bahkan dari perkiraan David, rupiah pada tahun depan mungkin bergerak di kisaran Rp 15.500 per dolar AS, hingga Rp 16.000 per dolar AS. 

Meski demikian, ia melihat berbagai upaya yang telah dilakukan baik oleh BI maupun pemerintah sudah mampu menjaga pergerakan rupiah. Ini juga bisa dilanjutkan pada tahun depan. 

Yaitu, kebijakan terkait devisa hasil ekspor (DHE), adanya instrumen dari BI seperti Sekuritas Rupiah BI (SRBI), Sekuritas Valas BI (SVBI), dan Sukuk Valas BI (SUVBI). 

Kemudian, kebijakan struktural untuk memperkuat struktur industri juga diperkirakan mampu untuk menghalau dampak negatif dari pelemahan nilai tukar rupiah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×