kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Waspada! Kasus aktif COVID-19 di Indonesia meningkat, tembus 100.000


Senin, 31 Mei 2021 / 19:39 WIB
Waspada! Kasus aktif COVID-19 di Indonesia meningkat, tembus 100.000
ILUSTRASI. Menteri Kesehatan Budi G Sadikin memberikan keterangan pers usai mengikuti Rapat Terbatas yang dipimpin Presiden mengenai Penanganan Pandemi COVID-19, Senin (17/5/2021).


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, terdapat tren kenaikan kasus COVID-19 pasca libur panjang Lebaran 2021. Sempat mencapai angka di bawah 90.000, kasus aktif saat ini kembali mencapai 100.000.

“Sudah ada kenaikan, walaupun angka ini memang masih jauh di bawah angka puncak yang pernah kita capai di awal tahun yang berkisar 170.000 (kasus aktif),” kata Budi usai Rapat Terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo, Senin (31/5), dikutip dari laman Sekretariat Kabinet.

Menurut Budi, tren kenaikan kasus aktif COVID-19 tersebut akan mencapai puncaknya sekitar 5-7 minggu setelah masa libur panjang Lebaran. Presiden pun meminta jajaran terkait untuk memastikan kesiapan dalam menghadapi lonjakan itu.

“Seluruh rumahsakit sudah kita persiapkan, obat-obatan juga sudah kita persiapkan. Arahan Bapak Presiden adalah dipastikan bahwa seluruh daerah tetap menjalankan disiplin protokol kesehatan 3M dengan baik,” ujar menteri kesehatan.

Baca Juga: Sri Mulyani sebut peningkatan Covid-19 pasca libur Lebaran perlu diwaspadai

Budi menyebutkan, Presiden juga memastikan kesiapan fasilitas kesehatan untuk menghadapi puncak kasus aktif tersebut. Meski begitu, saat ini juga terjadi peningkatan pasien COVID-19 yang dirawat di rumahsakit.

“Kemarin sempat sampai di titik terendah sekitar 20.000-an (tempat tidur) yang terisi, sekarang sudah naik angkanya sekitar 25.000 tempat tidur yang terisi atau naik sekitar 20-25 persen," ungkap dia. 

"Memang, kenaikannya agak tinggi, tetapi kita masih memiliki kapasitas sampai dengan 72.000 (tempat tidur), jadi masih ada cukup kapasitas yang kita miliki,” imbuhnya.

Namun, Budi mengingatkan, tingkat keterisian tempat tidur tersebut tidak merata di setiap daerah. Terdapat beberapa daerah yang memiliki tingkat keterisian yang relatif lebih tinggi dari rata-rata nasional.

“Ada beberapa kabupaten/kota yang tinggi keterisian di rumah sakitnya, seperti di Aceh, sebagian kabupaten/kota di Sumatra Barat, di Kepulauan Riau dan Provinsi Riau, juga ada di daerah Jambi, kemudian sebagian Jawa Tengah, ada juga di Kalimantan Barat, dan hanya sedikit di Sulawesi,” terangnya.

Selanjutnya: UPDATE Corona Indonesia, Senin (31/5): Tambah 5.662 kasus, jaga protokol kesehatan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×