Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang akan melanda Indonesia pada periode libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani mengatakan, masyarakat perlu mewaspadai lonjakan curah hujan tinggi yang diprediksi terjadi mulai pekan ketiga Desember 2025 hingga pekan kedua Januari 2026.
Faisal menuturkan, Indonesia akan menghadapi rentetan fenomena atmosfer yang terjadi secara bersamaan. Faktor pemicu utamanya antara lain aktivitas Monsun Asia, seruakan dingin (cold surge) dari Siberia, serta anomali atmosfer Madden Julian Oscillation (MJO).
Baca Juga: Tiba di Tapanuli Tengah, Sumatra Utara, Prabowo Janjikan Percepatan Bantuan
"Kombinasi fenomena ini, ditambah gelombang atmosfer Kelvin dari barat dan Rossby Equator dari timur, akan memperkuat anomali cuaca yang memicu terjadinya hujan ekstrem," ujarnya dalam rapat koordinasi pusat dan daerah mengantisipasi momen Nataru, Jakarta, Senin (1/12/2025).
Faisal merinci, pada bulan Desember, meskipun belum memasuki puncak musim hujan, intensitas curah hujan diprediksi sudah cukup tinggi. Menurutnya, wilayah yang perlu diwaspadai pada periode awal libur Nataru ini adalah Pulau Jawa dan Sumatra bagian Selatan.
Kondisi yang lebih kritis diprediksi terjadi pada bulan Januari. Faisal menyebutkan, wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Selatan, hingga Papua Selatan akan mengalami curah hujan dengan kategori tinggi hingga sangat tinggi.
"Curah hujannya bisa mencapai kisaran 300 sampai 500 milimeter (mm) per bulan. Ini yang harus kita waspadai betul memasuki momen Nataru di daerah-daerah tersebut," tegas Faisal.
Di samping itu, Faisal menyoroti dampak fenomena MJO yang bergerak dari arah barat dan diperkirakan bertahan di wilayah Indonesia selama 30 hingga 60 hari.
Baca Juga: Prabowo Tinjau Dampak Banjir Sumatra, Pemerintah Fokus Percepatan Penanganan
Dia bilang, fenomena ini berpotensi meningkatkan aktivitas hujan dengan intensitas sangat tinggi di Sumatra bagian Selatan, Banten, Jawa Barat, Jakarta, Jawa Tengah, hingga Papua.
Sementara itu, untuk wilayah Kalimantan dan sebagian besar Papua lainnya, BMKG mencatat pola curah hujan cenderung stabil sepanjang tahun karena tidak terpengaruh signifikan oleh musim kemarau atau hujan.
Kendati demikian, potensi hujan dengan intensitas yang sama tetap perlu diantisipasi oleh masyarakat dan pemangku kepentingan di wilayah tersebut.
Selanjutnya: Promo Tiket Nonton Agak Laen Menyala Pantiku di CGV & XXI Pakai BCA, Ada Cashback 50%
Menarik Dibaca: Promo Tiket Nonton Agak Laen Menyala Pantiku di CGV & XXI Pakai BCA, Ada Cashback 50%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













