Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta agar masyarakat mematuhi kebijakan pemerintah yang sudah melarang mudik. Menurutnya, walau mudik adalah perbuatan yang baik, tetapi mudik tidak harus dilakukan bila bisa menimbulkan bahaya bagi orang banyak.
"Walaupun [tradisi mudik] itu baik, maslahat, tetapi kalau menimbulkan bahaya itu harus dihindari, wajib menghindari, apalagi karena sekarang ini [masa pandemi Covid-19]. Karena Pemerintah melarang orang mudik, jadi wajibnya menjadi bertambah, wajib karena kita menghindari bahaya berdasarkan keyakinan dan wajib mentaati Ulil Amri, pemerintah," ujar Ma'ruf dalam keterangan tertulis, Selasa (28/4).
Baca Juga: Larangan mudik semakin menekan kinerja multifinance
Ma'ruf juga mengatakan, larangan mudik ini bertujuan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, keluarga dan orang lain. Dia menambahkan, bila mudik dilakukan saat ini justru berpotensi mendorong penyebaran penularan Covid-19.
Pasalnya, seseorang bisa jadi membawa virus corona ke kampungnya lalu menyebarkannya ke keluarga dan orang sekitarnya. Apalagi, orang yang mudik dari pusat kota seperti Jakarta dan sekitaranya merupakan episentrum Covid-19.
"Buktinya di beberapa daerah yang tidak ada corona sekarang terjadi penyebaran karena adanya pergerakan [orang] dari pusat-pusat penyebaran corona, Jakarta dan sekitarnya ke kampung-kampung melalui orang-orang yang mudik ke kampungnya masing masing," kata Ma'ruf.
Ma'ruf menambahkan, silaturahmi dapat tetap dilakukan secara online. Menurut dia, silaturahmi secara fisik bisa kembali dilakukan setelah pandemi Covid-19 berlalu.
Baca Juga: Larangan mudik membuat KAI kehilangan sekitar 6,8 juta penumpang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News