kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Wamenkeu: Pertumbuhan ekonomi di kuartal IV 5,8%


Rabu, 06 November 2013 / 15:30 WIB
Wamenkeu: Pertumbuhan ekonomi di kuartal IV 5,8%
ILUSTRASI. Penjualan produk elektronik pada gerai Electronic City di Jakarta, Selasa (17/5). KONTAN/Baihaki/17/5/2022


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Kendati pertumbuhan ekonomi di kuartal III turun dibandingkan kuartal-kuartal sebelumnya, pemerintah tetap yakin akan terjadi rebound ekonomi pada kuartal IV.

Wakil Menteri Keuangan Bambang P.S Brodjonegoro memprediksi, pada kuartal IV mendatang, pertumbuhan ekonomi akan kembali naik ke 5,8%. Dan secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2013 bisa mencapai 5,8%

Faktor yang mendukung adalah pertumbuhan konsumsi yang tetap terjaga dan juga realisasi investasi yang masih stabil.

"Faktor lain yang bisa membantu adalah penyerapan belanja pemerintah. Kan secara siklus banyak yang terjadi di tahun depan,” jelas Bambang di Jakarta, Rabu (6/11).

Untuk mendorong pertumbuhan, diharapkan kebijakan fiskal yang akan dikeluarkan Kementerian Keuangan juga ikut membantu.

Apalagi di November ini, Kemkeu akan mengeluarkan kebijakan untuk mendorong ekspor dan mengendalikan impor.

Bambang pun tidak takut jika kebijakan penekanan impor malah berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi. "Yang dipilih nanti impor yang tidak mengganggu investasi," katanya.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Mahendra Siregar pun menilai pertumbuhan ekonomi kuartal III yang ada di posisi 5,6% masih wajar, karena tren ekonomi global yang juga melemah.

Mantan Wakil Menteri Keuangan ini pun melihat jika pertumbuhan ekonomi saat ini masih tinggi dan menarik bagi para investor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×