kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Wakil Ketua Komisi VI Harapkan Nota Keuangan & Pidato Presiden Berikan Optimisme


Selasa, 16 Agustus 2022 / 10:15 WIB
Wakil Ketua Komisi VI Harapkan Nota Keuangan & Pidato Presiden Berikan Optimisme
Wakil Komisi VI DPR RI Aria Bima.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima mengatakan, pidato kenegaraan Presiden RI dan penyampaian Nota Keuangan RAPBN Tahun 2023 dapat menggambarkan optimisme untuk mencapai pemulihan pasca pandemi Covid-19.

"Perancangan nota tahun ini dan pidato Presiden harus berikan optimisme bagaimana kita bisa pulih cepat dan bangkit lebih kuat bisa dinarasikan secara teknokratis di dalam politik anggaran," kata Aria ditemui di kawasan DPR/MPR, Selasa (16/8).

Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) tahun depan diharapkan dapat kembali pada roadmap situasi normal. Sehingga upaya pemulihan dapat dilakukan secara komprehensif.

Baca Juga: Jokowi Akan Bacakan RAPBN 2023, Defisit Anggaran Harus di Bawah 3% PDB

"Anggaran juga harus pada posisi normal, dalam pengertian bahwa pengalokasian untuk sektor mikro ekonomi itu tidak aksentuasi seperti recovery covid. Tapi kembali pada posisi, untuk Kemendag, Kemenperin, Kementerian BUMN, Kementerian Koperasi dan lainnya, kita harapkan sudah posisi normal kembali," ujarnya.

Aria menegaskan bahwa pemulihan ekonomi harus mengarah ke situasi normal. Meski demikian Aria juga mengingatkan bahwa situasi Covid-19 masih belum usai. Namun secara sosial pergerakan ekonomi saat ini relatif sudah sangat mengarah seperti situasi normal.

"Kita harapkan cost ratio yang selalu kita rencanakan dalam politik anggaran selalu harus berdampak pada benefit ratio. Kalau kemarin itukan benefit ratio-nya sehat dan bagaimana memberikan stimulan untuk pengamanan. Karena situasi masyarakat pemasukannya sangat lemah" ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×