kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wacana presidential threshold nol persen, begini kata sejumlah parpol


Jumat, 17 Juli 2020 / 20:39 WIB
Wacana presidential threshold nol persen, begini kata sejumlah parpol
ILUSTRASI. Ilustrasi shutterstock politisi, politikus, kader partai politik, anggota DPR, anggota MPR, ?legislatif


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wacana mengubah ambang batas pencalonan presiden alias presidential threshold terus bergulir. Hal ini membuat sejumlah partai politik berbeda pandangan terkait ambang batas tersebut.

Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Maulady mengatakan, wacana ambang batas PT nol persen perlu dipertimbangkan. Hal ini agar rakyat memiliki alternatif pilihan dalam kontestasi Pilpres.

Viva menyebut, pembatasan presidential threshold jangan sampai menghambat munculnya pemimpin bangsa. Viva menilai tingginya presidential threshold membuat Pilpres tidak kompetitif. Lebih dari itu, ada kekhawatiran lain yang terjadi jika ambang batas presidential threshold semakin tinggi.

Baca Juga: Threshold dan pemilu serentak tahun 2019

"Jangan sampai menimbulkan oligarki (politik)," kata Viva dalam diskusi virtual Presidential Threshold nol persen di mata partai politik, Jumat (17/7).

Politisi Gerindra Habiburokhman mengatakan, tingginya presidential threshold akan membuat masyarakat terpolarisasi setelah Pilpres karena terbatasnya capres-cawapres dalam Pilpres. Ia menyebut, jangan sampai tingginya presidential threshold menghambat munculnya figur-figur potensial.

"Saya ngga melihat presidential threshold itu memperkuat presidensial faktanya peta politik juga dinamis," ucap dia.

Politisi PKS Nasir Djamil menyebut, presidential threshold nol persen tidak mungkin. Sebab, bagaimanapun presiden dalam menjalankan pemerintahannya membutuhkan dukungan parlemen. Hal ini, kata dia akan berdampak pada geopolitik nasional.

Meski begitu, Nasir tak menampik bahwa tingginya presidential threshold akan menguntungkan partai-partai besar. Namun demikian, Nasir manilai sikap kritis DPR harusnya tidak berubah karena ambang batas presidential threshold.

"Parpol harus punya sifat kenegaraan," ucap dia.

Politisi Demokrat, Benny K Harman mengatakan, ajang Pilpres harusnya merupakan ajang menunjukkan kapabilitas capres-cawapres. Sebab itu, kompetisi dalam pemilu tidak terhambat hanya karena tingginya presidential threshold.

Baca Juga: Pengamat : Manuver pencapresan Amien Rais cuma tes respon publik

Benny berpendapat, alasan tingginya presidential threshold. untuk meraih stabilitas politik dan efisiensi merupakan alasan yang dibuat-buat.

"Ketentuan ambang batas presidential threshold yang tinggi upaya mencegah menghambat persaingan sehat dalam kontestasi calon pemimpin," terang dia.

Meski ambang batas presidential threshold nol persen diyakini sulit tercapai, sejumlah parpol berharap ambang batas PT berada pada angka yang moderat.

"Kami berusaha di angka moderat 10-15 % untuk menghindari polarisasi," kata Politisi PKS Nasir Djamil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×