Reporter: Grace Olivia | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemesanan Obligasi Negara Ritel seri ORI015 meningkat drastis. Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemkeu mencatat volume pemesanan yang telah ditetapkan sebesar Rp 23,38 triliun, meningkat signifikan dari pemesanan ORI14 yang hanya Rp 8,98 triliun.
Direktur Surat Utang Negara DJPPR Loto Srinaita Ginting dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Senin (29/10), menyatakan, penjualan ORI015 menjangkau 41.306 investor di seluruh Indonesia. Adapun, jumlah investor baru ORI sebanyak 17.789 investor.
Jumlah nominal pemesanan ORI015 terbesar berdasarkan wilayah adalah lndonesia Bagian Barat selain DKI Jakarta yang mencapai Rp 11,11 triliun. Sementara, wilayah DKI Jakarta mencapai Rp 10,05 triliun dan wilayah lndonesia Bagian Tengah dan Timur sebesar Rp 2,22 triliun.
Berdasarkan usia, jumlah investor dari kelompok usia 54-72 tahun mendominasi dengan porsi mencapai 36,27% dari total investor. Sedangkan investor dari kalangan usia 39-53 tahun usia 18-38 tahun menempati peringkat kedua dan ketiga dengan porsi masing-masing 34,52% dan 24,46%.
Sementara, dari segi profesi, jumlah investor terbesar adalah pegawai swasta yang mencapai 32,43%. Selanjutnya kelompok wiraswasta dan ibu rumah tangga masing-masing sebesar 27,75% dan 14 35%.
DJPPR mencatat, rata-rata volume pemesanan ORI015 per investor adalah Rp 565,99 juta. Adapun, pemesanan mengalami oversubscribe sekitar 2,35 kali dari target awal yang disampaikan oleh seluruh
mitra distribusi yakni sebesar Rp 9,95 triliun. Dalam penerbitan ORI015 pemerintah menunjuk 15 bank dan 2 perusahaan efek sebagai mitra distribusi.
Adapun, secara kumulatif, realisasi penerbitan SBN Ritel pada tahun 2018, yang terdiri dari SR010, SBR003, SBR004 dan ORl015, telah mencapai Rp41,07 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News