kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.606.000   15.000   0,94%
  • USD/IDR 16.290   50,00   0,31%
  • IDX 7.257   75,31   1,05%
  • KOMPAS100 1.072   13,85   1,31%
  • LQ45 846   11,73   1,41%
  • ISSI 216   3,00   1,41%
  • IDX30 435   5,37   1,25%
  • IDXHIDIV20 520   7,40   1,44%
  • IDX80 122   1,62   1,34%
  • IDXV30 124   0,62   0,50%
  • IDXQ30 143   2,07   1,47%

Virus corona merebak, Indonesia masih belum tutup jalur pelayaran dari dan ke China


Senin, 03 Februari 2020 / 13:06 WIB
Virus corona merebak, Indonesia masih belum tutup jalur pelayaran dari dan ke China
ILUSTRASI. The ultrastructural morphology exhibited by the 2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV), which was identified as the cause of an outbreak of respiratory illness first detected in Wuhan, China, is seen in an illustration released by the Centers for Disease Cont


Reporter: Abdul Basith | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia belum menutup jalur pelayaran dari dan menuju China.

Sebelumnya pemerintah memutuskan untuk menutup sementara jalur penerbangan langsung dari dan ke China mulai Rabu (5/2) mendatang. Sedangkan pelayaran hanya akan dilakukan pengawasan yang ketat.

"Di pelabuhan kita sudah mulai mengawasi apakah ada hal yang terkait dengan corona atau tidak jadi sifatnya masih alert," ujar Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Ekonomi dan Investasi Transportasi Wihana Kirana usai menghadiri acara seminar, Senin (3/2).

Baca Juga: Indonesia Tutup Akses Dari dan Menuju China

Jalur pelayaran lebih banyak digunakan untuk transportasi logistik. Sehingga dinilai tidak memiliki risiko langsung terkait dengan penyebaran virus korona.

Hanya saja untuk produk tertentu akan mendapatkan pengawasan lebih intensif. Salah satu yang diawasi lebih adalah terkait dengan produk konsumsi.

"Misalnya produk daging harus ada izin," terang Wihana.

Selain itu masalah pelayaran akan dievaluasi secara berkala. Wihana juga menambahkan akan ada rapat untuk menentukan solusi bagi sektor pelayaran selama penyebaran virus corona.

Asal tahu saja sebelumnya organisasi kesehatan dunia (WHO) telah menetapkan virus corona sebagai darurat global. Wilayah China merupakan pusat penyebaran virus tersebut.

Baca Juga: Presiden Jokowi perintahkan Menkes berkantor di Natuna

Berdasarkan data Pusat Sistem Sains dan Teknik (CSSE) di Universitas Johns Hopkins yang diakses, Senin (3/2) pukul 10:30 WIB, 17.368 orang positif terjangkit virus corona. Sebanyak 362 orang tewas dan 486 orang berhasil pulih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×