Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kasus guru SMAN 87 yang diduga memberikan doktrin anti-Jokowi menjadi viral di media sosial. Kasus itu bermula dari keluhan salah satu orangtua murid.
Orangtua itu mengeluhkan anaknya dan siswa SMAN 87 lainnya dikumpulkan NK di tempat ibadah dan ditunjukkan video gempa di Palu, Sulawesi Tengah. Menurut orangtua siswa itu, kepada para siswa guru berinisial NK menyampaikan bahwa banyaknya korban bencana di Sulawesi Tengah akibat ulah Jokowi. Bawaslu DKI dan Dinas Pendidikan pun mengusut kasus tersebut.
Kepala Sekolah SMAN 87 Jakarta, Patra Patiah, mengatakan dia telah memeriksa NK. Walau membantah telah memberi doktrin anti Presiden, NK tetap meminta maaf. "Beliau sudah meminta maaf," kata Patra di SMAN 87 Jakarta, Rabu (10/10).
NK menolak diwawancarai wartawan. Melalui Patra, ia menyampaikan secarik surat bermeterai berisi permohonan maaf. Berikut isi suratnya:
Menyatakan bahwa:
1. Paska gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah saya melakukan refleksi pembelajaran di masjid dengan menggunakan media video tentang bencana gempa dan tsunami
2. Selama dan setelah pemutaran video saya memberikan penjelasan/komentar tentang isi video. Ada kemungkinan saya salah ucap atau siswa salah mempersepsikan kalimat-kalimat penjelasan saya.
3. Sehubungan dengan itu, sebagai manusia yang tidak luput dari khilaf dan salah, dengan hati yang tulus saya meminta maaf kepada seluruh masyarakat yang merasa dirugikan dengan kejadian ini, khususnya kepada Bapak Presiden Jokowi yang terbawa-bawa dalam masalah ini, dan juga kepada teman-teman wartawan. Saya berjanji akan lebih berhati-hati di masa yang akan datang, agar ucapan dan tindakan saya tidak menyinggung siapa pun.
4. Saya mohon kepada teman-teman wartawan untuk menyebarluaskan permohonan maaf saya ini melalui media.
5. Saya juga mohon maaf kepada keluarga besar SMA Negeri 87 Jakarta yang merasa dirugikan atas kejadian ini, karena kejadian ini seharusnya tidak menyangkut institusi SMA Negeri 87 Jakarta.
Kepala Seksi Pendidikan Menengah Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Selatan Hermanto mengatakan, permohonan maaf itu disampaikan NK lantaran ia terkejut dan tidak bisa berkata-kata. "Ibunya dari tadi nangis terus. Saya bilang tulis saja, ketik. Dia sangat syok. Kami sarankan minta maaf saja kalau menyesalkan, sekalian viralkan," kata Hermanto.
Menurut Hermanto, NK harus menjalani pemeriksaan yang dilakukan kepala sekolah. Hasil pemeriksaan itu disampaikan ke Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Jika terbukti bersalah, Kepala Dinas Pendidikan menjatuhkan hukuman disiplin terhadap NK. (Nibras Nada Nailufar)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Guru SMAN 87 Jakarta Akhirnya Minta Maaf kepada Presiden Jokowi"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News