Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski kasus Covid-19 di Indonesia semakin menurun beberapa waktu belakangan, namun hal itu tidak membuat pemerintah kendor dalam melakukan pengawasan. Apalagi, varian virus corona AY.4.2 atau yang lebih dikenal dengan Delta Plus, dilaporkan sudah masuk Malaysia.
"Sekarang sudah ada dari Inggris yang masuk ke Malaysia, yakni varian Delta AY.4.2, dan ini menurut saya harus kita waspadai," ujar Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, dalam konferensi pers melalui Youtube Sekretariat Presiden, Senin (8/11/2021).
Melansir informasi indonesia.go.id, untuk mengantisipasi penyebaran varian virus corona AY.4.2, pemerintah sudah menyiapkan kebijakan taktis.
Salah satunya, adanya kemungkinan pemerintah memperpanjang masa karantina bagi pelaku perjalanan internasional. Perubahan peraturan bisa sewaktu-waktu diberlakukan.
"Jadi bukan tak mungkin nanti kalau orang datang dari luar, kita berlakukan karantinanya jadi tujuh hari," lanjutnya.
Baca Juga: UPDATE Vaksinasi Covid-19 per 11 November: Ada penambahan vaksinasi 1,57 juta dosis
Luhut menuturkan, proses pengambilan keputusan soal kebijakan penanganan pandemi saat ini berbasis sains. Pemerintah telah memiliki data terkini, sudah memahami membaca data itu, dan percaya diri untuk mengambil keputusan secara jernih. Keputusan yang cepat menjadi kebutuhan.
"Jadi, saya mohon teman-teman di luar, jangan berpikiran bahwa kita ini tak konsisten. Kami sangat konsisten. Yang tidak konsisten itu penyakitnya. Strategi kita, taktik kita, akan selalu bermuara pada bagaimana perilaku Covid-19 ini," kata Menko Luhut yang juga koordinator pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) untuk wilayah Jawa-Bali.
Untuk diketahui, saat ini pemerintah menetapkan masa karantina tiga hari untuk pelaku perjalanan internasional yang masuk ke Indonesia, bagi yang sudah menjalani vaksinasi Covid-19 dosis lengkap. Untuk mereka yang baru menjalani vaksin dosis pertama, masa karantinanya lima hari.
Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, 11 November: Tambah 435 kasus baru, prokes jangan kendor