kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.910.000   -13.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Utang luar negeri swasta lampaui pemerintah


Jumat, 02 Januari 2015 / 16:38 WIB
Utang luar negeri swasta lampaui pemerintah
ILUSTRASI. 10 Provinsi Ini Akan Ditinggalkan Gubernur Mulai September 2023, Ada Jabar, Jateng


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Jumlah utang luar negeri (ULN) swasta cenderung terus meningkat. Berdasarkan data terbaru Bank Indonesia, ULN swasta per Oktober 2014 mencapai US$ 161,3 miliar.

Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Juda Agung mengungkapkan, angka tersebut setara dengan 54,8% dari total ULN yang sebesar US$ 294,5 miliar. “Jumlah ULN swasta saat ini bahkan telah melebihi jumlah ULN pemerintah,” kata Juda di Gedung BI, Jakarta, Jumat (2/1).

Menurut Juda, Bank Indonesia juga melihat bahwa ULN swasta tersebut rentan terhadap sejumlah risiko, terutama risiko nilai tukar atau currency risk, risiko likuiditas alias liquidity risk dan juga risiko beban utang yang berlebihan atau overleverage risk.

“Risiko ULN swasta juga semakin tinggi karena prospek perekonomian masih diliputi oleh berbagai ketidakpastian,” ucapnya.

Juda bilang, likuiditas global diperkirakan akan mengetat pada tahun 2015 ini, seiring dengan berakhirnya kebijakan moneter akomodatif di Amerika Serikat berupa tapering off. Pada saat yang bersamaan, ekonomi negara-negara emerging market yang menjadi mitra dagang utama Indonesia, diperkirakan masih akan mengalami perlambatan disertai dengan harga komoditas ekspor di pasar internasional yang masih rendah.

“Kondisi ini menyebabkan beban pembayaran ULN berpotensi meningkat dan sebaliknya, kapasitas membayar ULN berpotensi menurun,” jelas Juda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×