Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Posisi utang luar negeri Indonesia per akhir November 2017 tercatat US$ 347,3 miliar. Angka itu naik 9,1% year on year (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan bulan sebelumnya yang hanya 4,8% yoy. Secara bulanan, posisi itu juga naik 1,7% dibanding Oktober 2017.
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), jumlah itu terdiri dari ULN sektor swasta yang naik 4,2%yoy menjadi US$ 170,6 miliar, lebih tinggi dibanding peningkatan bulan sebelumnya yang hanya 1,3% yoy.
Sementara, ULN sektor publik tercatat US$ 176,6 miliar, meningkat 14,3% yoy. Peningkatan ini juga lebih besar dibandingkan pertumbuhan pada Oktober 2017 yang sebesar 8,4% yoy.
Khusus untuk ULN swasta, dilihat berdasarkan sektornya masih terkonsentrasi pada sektor keuangan, industri pengolahan, listrik, gas, dan air bersih (LGA), serta pertambangan. Pangsa ULN keempat sektor tersebut terhadap total ULN swasta mencapai 77,6%, naik dibanding bulan sebelumnya yaitu 76,9%.
Pertumbuhan ULN secara tahunan pada sektor keuangan, industri pengolahan, dan LGA tercatat meningkat. Namun, ULN di sektor pertambangan yang merupakan penyumbang terbesar ULN, secara tahunan pertumbuhannya negatif.
BI menyatakan, struktur ULN Indonesia per akhir November yang dilihat dari jangka waktu asalnya, masih aman. ULN tetap didominasi jangka panjang yang memiliki pangsa 85,7% dari total ULN dan tumbuh 7,5% pada November. Sedangkan ULN berjangka pendek dengan pangsa 14,3% dari total ULN, meningkat 19,8% yoy.
BI memandang perkembangan ULN pada November 2017 tetap terkendali. Sebab, rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir November 2017 tercatat stabil di kisaran 34%. Rasio tersebut masih lebih baik dibandingkan dengan rata-rata negara peers.
"BI terus memantau perkembangan ULN dari waktu ke waktu untuk meyakinkan bahwa ULN dapat berperan secara optimal dalam mendukung pembiayaan pembangunan tanpa menimbulkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman dalam keterangannya yang dikutip KONTAN, Selasa (16/1).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News