kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.914.000   24.000   1,27%
  • USD/IDR 16.326   31,00   0,19%
  • IDX 7.891   -53,11   -0,67%
  • KOMPAS100 1.111   -9,64   -0,86%
  • LQ45 829   2,03   0,24%
  • ISSI 266   -2,45   -0,91%
  • IDX30 429   0,72   0,17%
  • IDXHIDIV20 496   2,85   0,58%
  • IDX80 125   0,16   0,13%
  • IDXV30 131   0,34   0,26%
  • IDXQ30 139   0,61   0,44%

Usut cessie BPPN, Kejagung diminta periksa 48 bank


Kamis, 27 Agustus 2015 / 19:16 WIB
Usut cessie BPPN, Kejagung diminta periksa 48 bank


Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Direktur Center For Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi meminta Kejaksaan Agung (Kejagung) tak tebang pilih dalam menangani kasus dugaan korupsi kasus penjualan hak tagih (cessie) pada Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).

Menurutnya, jika serius mengusut kasus Cessie BPPN, Kejagung jangan hanya memeriksa yang ada di Bank Tabungan Negara (BTN).

"‎Kenapa bank-bank lain tidak diangkat oleh kejaksaan karena ada sekitar Rp 144 triliun aset yang diambil BPPN dari 48 bank," ujarnya, dalam diskusi publik 'Membongkar Kasus Cessie di Tengah Ancaman Krisis' di Hotel Sahid, Jakarta Pusat, Kamis (27/8)‎.

Ucok mengatakan, dalam membongkar kasus sebesar Rp 144 triliun tersebut, Kejaksaan paling tidak harus memanggil 100 orang lebih dari berbagai lembaga terkait. Mulai dari Bank Indonesia, pihak perbankan yang membeli aset BPPN, hingga memanggil Kepala BPPN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×