kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Usut cessie BPPN, Kejagung diminta periksa 48 bank


Kamis, 27 Agustus 2015 / 19:16 WIB
Usut cessie BPPN, Kejagung diminta periksa 48 bank


Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Direktur Center For Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi meminta Kejaksaan Agung (Kejagung) tak tebang pilih dalam menangani kasus dugaan korupsi kasus penjualan hak tagih (cessie) pada Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).

Menurutnya, jika serius mengusut kasus Cessie BPPN, Kejagung jangan hanya memeriksa yang ada di Bank Tabungan Negara (BTN).

"‎Kenapa bank-bank lain tidak diangkat oleh kejaksaan karena ada sekitar Rp 144 triliun aset yang diambil BPPN dari 48 bank," ujarnya, dalam diskusi publik 'Membongkar Kasus Cessie di Tengah Ancaman Krisis' di Hotel Sahid, Jakarta Pusat, Kamis (27/8)‎.

Ucok mengatakan, dalam membongkar kasus sebesar Rp 144 triliun tersebut, Kejaksaan paling tidak harus memanggil 100 orang lebih dari berbagai lembaga terkait. Mulai dari Bank Indonesia, pihak perbankan yang membeli aset BPPN, hingga memanggil Kepala BPPN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×