kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Usai diperiksa KPK, Bos PT Zerotech kabur


Kamis, 05 September 2013 / 16:32 WIB
Usai diperiksa KPK, Bos PT Zerotech kabur
ILUSTRASI. Dengan dana Rp 50 jutaan, ada berbagai macam pilihan mobil bekas yang bisa langsung dibawa pulang. KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Usai menjalani pemeriksaan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), bos PT Zerotech Nusantara Febri Prasetyadi Soeparta enggan memberikan komentarnya pada awak media.

Saksi kasus dugaan suap penanganan kegiatan di Satuan Kerja Khusus Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) tahun 2012-2013 itu memilih bergegas meninggalkan kantor KPK.

"Saya tak komentar," kata Febri saat ditemui di kantor KPK, Jakarta, Kamis (5/9).

Setelah menolak berkomentar untuk menghindari kejaran awal media, Febri sampai berlari ke jembatan penyeberangan di halte busway Kuningan Madya.

Bahkan, meskipun sudah sampai di seberang kantor KPK, ia masih tetap berusaha menutupi wajahnya dengan map kuning.

Ini pertama kalinya bos PT Zerotech itu datang ke kantor KPK untuk menjadi saksi atas tersangka Kepala SKK Migas non aktif Rudi Rubiandini.

Ia sendiri kini sudah berstatus dicegah bepergian ke luar negeri sejak 28 Agustus lalu. Perusahaan miliknya ternyata sudah menjadi rekanan Kementerian ESDM sejak tahun 2011 lalu.

PT Zerotech Nusantara masuk dalam daftar perusahaan penunjang migas tercatat sebagai daftar jasa penunjang migas dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No 27 tahun 2008 tentang bidang usaha jasa konstruksi. Perusahaan tersebut menyediakan tenaga kerja pengeboran, kerja ulang dan perawatan sumur.

Kasus ini bermula dari peristiwa tangkap tangan yang dilakukan penyidik terhadap Rudi, petinggi PT Kernel Oil Pte Ltd Simon Gunawan Tanjaya dan swasta bernama Ardi pada Selasa (13/8) malam kemarin.

Mereka ditangkap lantaran diduga baru saja melakukan serah terima sejumlah uang untuk pengurusan kegiatan di SKK Migas. Kini ketiganya sudah ditetapkan sebagai tersangka. Rudi dan Ardi disangkakan pasal penerimaan suap, sedangkan Simon sebagai pemberi suap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×