kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Untuk bisa tekan kemiskinan, program bantuan sosial saja tak cukup


Rabu, 24 Juli 2019 / 17:36 WIB
Untuk bisa tekan kemiskinan, program bantuan sosial saja tak cukup


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -   JAKARTA. Pemerintah telah menggelontorkan dana untuk bantuan sosial (Bansos) dengan nominal yang cukup besar pada paruh pertama tahun ini. Selain bantuan sosial, ada juga program-program yang terus digalakkan untuk menekan angka kemiskinan di Indonesia.

Hingga Maret 2019, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka kemiskinan mencapai 9,41%. Angka tersebut turun 0,41% dari Maret 2018.

Baca Juga: Belanja bansos tumbuh 56% di semester I-2019, ini alasannya

Namun, Direktur Riset CORE Indonesia Piter A. Redjalam menilai, usaha pemerintah masih belum cukup karena saat ini penurunan kemiskinan yang terjadi masih sangat rentan. Bahkan di kenyataan, yang terjadi adalah bentuk pergeseran kelompok miskin menjadi hampir miskin dan rentan miskin.

Pemerintah harus mengeluarkan effort yang lebih besar untuk tidak hanya sekadar menekan angka kemiskinan, tetapi juga menciptakan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkualitas. Pengentasan kemiskinan yang terbaik menurut Piter adalah dengan menciptakan lapangan kerja.

Baca Juga: Tekan angka kemiskinan, Kemensos targetkan 1 juta KPM PKH tergaduasi 2020

"Misal orang miskin diberi bantuan sosial Rp 300.000 sebulan, dia hanya terbantu naik kelas dari miskin menjadi hampir miskin. Bila bantuan sosial dihentikan, ya dia akan kembali miskin lagi," ujar Piter pada Rabu (24/7).

Hal serupa juga diungkapkan oleh Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal. Menurutnya, lapangan pekerjaan yang harus dikembangkan adalah yang berada di sektor formal. 

Baca Juga: Ekonom Indef menilai Bansos tidak efektif menekan kemiskinan

Faisal menyebut angka pengangguran saat ini juga menurun seiring dengan penurunan angka kemiskinan, tetapi pengangguran ini turun karena diserap sektor informal.

Namun, sektor informal juga dinilai memiliki kelemahan dari segi tingkat pendapatan, kestabilan pendapatan, dan dari sisi perlindungan kerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×