Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Program Studi Magister Manajemen Lingkungan, Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta (UNJ) akan menggelar 1st International Conference on Environment, Economic, Education, Social Humaniora and Technology (ICE3SHT 2025) pada Sabtu, 27 September 2025 mendatang.
Konferensi internasional yang mengusung tema “The Role of Environmental Management in Building Resilient Urban Communities through Sustainable Green Economic Transformation” tersebut akan membahas upaya bersama untuk mendukung pencapaian sustainable development goals (SDGs).
“ICE3SHT menjadi ruang kolaborasi akademisi, praktisi, pemerintah, hingga komunitas untuk merumuskan strategi implementasi ekonomi hijau di kawasan perkotaan,” ujar Prof. Dr. Dedi Purnawana E.S., M.Bus, Direktur Sekolah Pascasarjana UNJ dalam siaran pers yang diterima KONTAN, Jumat (19/9).
Baca Juga: Berlari Sambil Menjaga Lingkungan, Bawa Gadget Tak Terpakai Saat Ambil Racepack
Karena mengusung tema besar kolaborasi, konferensi akan menghadirkan sejumlah pakar dan pemangku kepentingan, antara lain; Rektor UNJ Prof. Dr. Komarudin, juga Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH), Dr. Hanif Faisol Nurofiq, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Dr. Nahdiana, Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara Ir. Hugua, serta akademisi dari Malaysia dan Tiongkok.
“Agenda ini merupakan wujud komitmen dari UNJ mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya SDGs 4 tentang pendidikan berkualitas,” kata Prof. Dr. Eliana Sari, M.M, Koordinator Magister Manajemen Lingkungan, Sekolah Pascasarjana UNJ yang juga menjadi tuan rumah konferensi tersebut
Eliana menambahkan, konferensi tersebut akan membahas lima ruang lingkup yang menjadi tantangan ekonomi hijau di perkotaan. Pertama, penerapan manajemen lingkungan terpadu untuk kota cerdas yang rendah karbon. Kedua, proses transisi ekonomi sirkular perkotaan. Ketiga, upaya transformasi digital menuju kota hijau dan berkelanjutan.
Baca Juga: Menteri KLH Dorong Integrasi Program Gizi dan Pengelolaan Lingkungan di Bali
Keempat, membangun kerangka ketahanan sosial dan humaniora untuk mewujudkan kota yang inklusif dan berkelanjutan. Kelima, penerapan teknologi yang integrasi dengan energi terbarukan untuk mewujudkan kota dengan net zero emisi.
Dalam event konferensi ini, panitia mengajak semua pemangku kepentingan terkait masalah perkotaan untuk mempublikasikan karya ilmiahnya. “Seluruh rangkaian konferensi gratis, dengan fasilitas e-certificate, materi seminar, dan akses publikasi,” tambah Eliana.
Selanjutnya: Manchester United Terpuruk, Amorim Dapat Dukungan Penuh Jim Ratcliffe?
Menarik Dibaca: Duel Sengit! Prediksi Skor Dewa United vs PSBS Biak Numfor Liga 1
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News