Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Demi mendorong pertumbuhan ekonomi yang diasumsikan berkisar pada angka 5,5%-6% tahun depan, pemerintah menyiapkan strateginya mulai tahun ini. Salah satunya dengan alokasi belanja modal yang dinaikkan 6,78% menjadi Rp 310 triliun untuk tahun depan.
Ekonom Samuel Asset Management Lana Soelistianingsih menyatakan, realisasi anggaran belanja modal tersebut dengan sempurna, bisa mendorong pertumbuhan ekonomi tahun depan ke arah 5%.
Untuk itu, pemerintah harus mulai memperbaiki pola serapan anggaran belanja tersebut, mengingat hingga saat ini penyerapan terbesar baru terjadi di kuartal kedua dan kuartal ketiga tahun fiskal.
Untuk itu menurut Lana, pemerintah bisa mengambil langkah percepatan realisasi belanja, khususnya belanja modal dengan mengubah pola tahun fiskal, misalnya dimulai dari 1 Oktober hingga 30 September tahun berikutnya.
Sebab, pemerintah baru bisa mengumpulkan pemasukan akhir kuartal pertama setiap tahun karena penyampaian dan pembayaran pajak baru dilakukan setiap akhir Maret.
“Sehingga pada triwulan pertama pemerintah sudah bisa kerja. Sebab sekarang alasannya triwulan pertama tahun fiskal pemerintah tidak punya uang karena belum terkumpul,” kata Lana.
Jika belanja modal dapat terserap sempurna dan dibarengi dengan meningkatnya konsumsi masyarakat, Lana memprediksi pertumbuhan ekonomi tahun depan dapat mencapai angka 5%-5,2%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News












