Reporter: Annisa Fadila | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Eksekutif Bank Indonesia Onny Widjanarko menyebut posisi uang kartal yang diedarkan (UYD) per Desember 2019 silam mengalami pertumbuhan sebesar 5,9% secara year on year (YoY).
Tak hanya itu, transaksi non tunai baik menggunakan ATM, kartu debit, kartu kredit juga uang elektronik hingga Desember lalu tumbuh 2,45%.
Baca Juga: BI pertahankan suku bunga acuan di 5%, ini tanggapan ekonom
Onny menjelaskan pertumbuhan tersebut di dominasi oleh transaksi non tunai yang menggunakan kartu ATM maupun debet dengan pangsa sebesar 92,92%.
Di samping itu, transaksi uang elektronik kembali mencatatkan pertumbuhan tinggi hingga 188,31% yang sejalan dengan menguatnya preferensi masyarakat kepada penggunaan uang digital.
Lebih lanjut, Onny mengatakan nantinya Bank Indonesia akan terus mendorong digitalisasi ekonomi dan keuangan, hal itu termasuk dengan penguatan inklusi ekonomi, melalui implementasi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia di tahun 2025.
“Ke depan BI akan terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk mempertingkat daya eksternal serta peningkatan modal asing.” Jelasnya, (23/1).
Selanjutnya, Onny menjelaskan guna mendukung pertumbuhan tersebut, nantinya akseptasi QRIS akan terus diperluas, hal ini di mulai dari transaksi di pasar-pasar tradisional hingga transaksi lintas negara.
Baca Juga: Bank Indonesia buka peluang menurunkan suku bunga tahun ini
Ia menambahkan BI FAST sebagai salah satu solusi infrastruktur sistem pembayaran ritel yang cepat, real time, tersedia setiap saat, hingga murah akan dibangun.
“Koordinasi dengan pemerintah untuk perluasan akseptasi transaksi non tunai terus dilakukan dengan percepatan elektronika transaksi pada penyaluran bantuan sosial, sektor transportasi juga transaksi keuangan pemerintah, khususnya di daerah,” tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News