kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   -4,00   -0,02%
  • IDX 7.112   -52,10   -0,73%
  • KOMPAS100 1.060   -10,05   -0,94%
  • LQ45 829   -8,56   -1,02%
  • ISSI 214   -2,14   -0,99%
  • IDX30 426   -3,79   -0,88%
  • IDXHIDIV20 508   -7,76   -1,50%
  • IDX80 121   -1,07   -0,87%
  • IDXV30 126   -0,21   -0,17%
  • IDXQ30 141   -1,89   -1,33%

BI pertahankan suku bunga acuan di 5%, ini tanggapan ekonom


Kamis, 23 Januari 2020 / 20:18 WIB
BI pertahankan suku bunga acuan di 5%, ini tanggapan ekonom
ILUSTRASI. Bank Indonesia's logo is seen at Bank Indonesia headquarters in Jakarta, Indonesia, January 17, 2019.


Reporter: Umar Tusin | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) pada awal tahun 2020 sepakat mempertahankan suku bunga acuan di 5%. Menanggapi hal tersebut ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan, suku bunga harus dilihat dari kondisi perkembangan global.

Menurut David, ekspetasi pasar terhadap suku bunga Bank Sentral Amerika (The Fed) akan turun satu sampai dua kali. Tapi, sebelumnya Jerome Paul selaku Gubernur The Fed mengatakan akan menahan suku bunga di tahun ini. Dengan ekspetasi pasar, David melihat The Fed bisa menurunkan 50 basis poin di tahun ini.

Baca Juga: Bank Indonesia buka peluang menurunkan suku bunga tahun ini

“Kita harus menjaga imbal hasil obligasi atau imbal hasil aset-aset finansial di luar termasuk imbal hasil hasil dolar,” ujar David saat dihubungi Kontan, Kamis (23/1).

Selain itu, David menganggap Giro Wajib Minimum (GWM) sudah cukup efektif dalam membantu likuiditas.

David menambahkan, kondisi inflasi harus juga diperhatikan, karena secara domestik yang dilihat adalah inflasi dan defisit transaksi berjalan.

Baca Juga: BI prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2019 capai 5,1%, ini faktor pemicunya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×