Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cadangan devisa Indonesia pada Februari 2024 diperkirakan semakin menciut. Penurunan proyeksi cadangan devisa ini sejalan dengan penurunan devisa pada Januari 2024 sudah turun 0,87% menjadi US$ 145,1 miliar.
Ekonom Makro Ekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB Universitas Indonesia (UI) Teuku Riefky mengatakan cadangan devisa diproyeksikan masih mengalami penurunan tipis di Februari 2024 ke kisaran US$ 142 miliar hingga US$ 144 miliar.
"Hal ini didorong oleh potensi penurunan trade surplus akibat pelemahan permintaan global," ujar dia kepada KONTAN, Selasa (5/3).
Baca Juga: Harga Minyak Stagnan Setelah Tertekan Sejak Awal Pekan
Meski begitu, Riefky mengungkapkan, sepanjang tahun ini cadangan devisa diperkirakan kembali di kisaran US$ 150 miliar - US$ 155 miliar. Menurut dia, hal itu akan didorong oleh prospek kenaikan harga komoditas seperti crude palm oil (CPO).
Kepala Ekonom Bank Pertama Josua Pardede juga memproyeksikan cadangan devisa cenderung melemah terbatas pada Februari 2024, di tengah aliran dana masuk (inflow) pada pasar keuangan Indonesia.
Dari hitungannya, secara net, aliran dana masuk di pasar saham dan obligasi tercatat sebesar US$ 345 juta. Lalu net inflow di pasar saham tercatat sebesar US$ 646 juta. Adapun di pasar obligasi, investor asing mencatatkan outflow sebesar US$ 302 juta.
Josua menerangkan, penurunan cadangan devisa pada Februari 2024 didorong oleh jatuh temponya salah satu obligasi valas, RI0224 pada pertengahan Februari. Di mana total nilai obligasi ini sebesar US$ 474 juta.
Baca Juga: Menguat Akhir Pekan Lalu, Begini Prediksi Rupiah Hari Ini, Senin (4/3)
"Kami memperkirakan cadangan devisa pada Februari 2024 akan turun terbatas sebesar US$ 0,5 miliar hingga US$ 1 miliar ke level US$ 144 miliar hingga US$ 145 miliar," ucap dia.
Sedangkan Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual menyebutkan di Februari masih ada potensi kenaikan cadangan devisa, lantaran adanya surplus pada sisi ekspor.
"Kemudian inflow dana asing terutama dari equity masih kuat year to date, sekitar Rp 17 triliun walau dari sisi obligasi pemerintah kecenderungannya keluar sekitar Rp 8 triliun," ujar dia.
Baca Juga: Cadangan Devisa Diproyeksikan Turun Tipis pada Februari 2024, Ini Pemicunya
Sepanjang tahun ini, David memproyeksikan cadangan devisa masih menguat dengan pertimbangan The Fed mulai menurunkan suku bunga. "Hal ini positif untuk pasar keuangan dalam negeri. Kisarannya (cadangan devisa) mungkin US$ 145 miliar-US$ 150 miliar," terang David.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News