Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Mantan Ketua DPC Partai Demokrat Cilacap, Tri Dianto, berpendapat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sedang galau. Itu sebabnya, SBY sering marah-marah akhir-akhir ini.
"Saya kira SBY menjelang berakhirnya masa jabatan sebagai Presiden kelihatannya makin paranoid dan galau," kata Tri Dianto, kepada Tribunnews.com, Senin (28/10/2013).
Menurut loyalis Anas Urbaningrum ini, semua disalahkan oleh SBY. Bahkan, media massa yang jelas-jelas punya undang-undang kebebasan pers juga ikut disalahkan.
"Media massa itu memberitakan sesuatu kan pasti punya data dan bisa dipertanggungjawabkan tidak mungkin media memberitakan sesuatu itu tanpa data dan tanpa pertanggungjawaban. Jadi, wajar media memberitakan partai Demokrat seperti itu. Sebab, partai Demokrat memang sudah melenceng dari partai yang bersih, santun dan demokratis, dengan banyaknya kader-kader Demokrat bermasalah," kata Tri.
Oleh karena itu, sebagai mantan kader partai Demokrat, Tri merasa malu dengan situasi di partai berlambang mercy tersebut akhir-akhir ini. Pasalnya, banyak kader bermasalah dari korupsi, dan tidak berjalannya demokrasi di tubuh partai Demokrat.
"Wajar media selalu memberitakannya. Jadi saya kira SBY tidak usah melampiaskan kemarahannya kepada media dan saya berharap SBY segera melakukan pembaharuan di partai Demokrat dengan mengganti sebagian besar pengurus yang indikasi melakukan tindakan korupsi bukan malah sebaliknya menyalahkan media massa," kata dia.
Sebelumnya, SBY dalam kapasitas sebagai Ketua Umum Partai Demokrat kesal dan tampak marah sebab dalam dua tahun terakhir media massa selalu menyudutkan partainya.
"Selama dua tahun partai kita dihabisi lawan politik dan media massa. Sebagian ada di depan saya (wartawan yang meliput)," kata SB dalam acara Temu Kader Partai Demokrat di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Sabtu (26/10/2013).
SBY mencontohkan soal pemberitaan korupsi yang dilakukan oknum kader partainya, padahal partainya sudah berusaha menjadi partai bersih dan bebas korupsi. (aco/Tribunnews.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News