kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

TKN sebut tidak masalah BPJS Kesehatan defisit, yang penting masyarakat tertolong


Sabtu, 09 Maret 2019 / 15:34 WIB
TKN sebut tidak masalah BPJS Kesehatan defisit, yang penting masyarakat tertolong


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tim Kampanye Nasional (TKN) menilai, defisit anggaran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan tidak menjadi hambatan bagi Joko Widodo-Ma'ruf Amin untuk tetap melanjutkan program tersebut jika terpilih di Pilpres 2019. 

Anggota TKN, Hasbullah Thabrany mengatakan, defisit anggaran BPJS tidak masalah karena hal itu merupakan program nasional. Menurut dia, yang terpenting dari program BPJS adalah pelayanan kesehatan masyarakat. 

"Yang jelas Pak Jokowi dan Ma'ruf akan meneruskan sukses yang sudah kita capai selama ini. Defisit BPJS tidak masalah, itu hal biasa karena program itu berskala nasional, yang penting banyak masyarakat yang tertolong," ujar Hasbullah dalam diskusi polemik bertajuk "Menakar Visi Kesehatan" menuju debat ketiga Pilpres 2019 di daerah Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu 

Pada tahun 2014, terjadi defisit sebesar Rp 3,8 triliun. Pada 2015 naik menjadi Rp 5,9 triliun. Kemudian di tahun 2016 menjadi Rp 9 triliun, 2017 kembali naik jadi Rp 9,75 triliun, dan 2018 menjadi Rp 16,5 triliun. 

Hasbullah mengatakan, defisit BPJS hingga saat ini tidak bermasalah karena sumber-sumber dana untuk menutupinnya sudah ada di pemerintahan ke depan. Dia mencontohkan, salah satu dana yang akan digunakan untuk penutupan defisit anggaran BPJS adalah berasal dari pajak cukai rokok yang akan dinaikkan. 

"Dan faktanya kita lihat di lapangan, daya beli masyarakat terhadap rokok itu tinggi sekali. Maka itu, menaikkan cukai rokok bisa menutupi defisit tersebut," ujar dia. 

Namun demikian, ia mengakui bahwa pengeluaran BPJS Kesehatan lebih besar dibandingkan pemasukan. Maka dari itu, ia berharap ada kenaikkan cukai rokok di atas 57%. Ia mengklaim Jokowi-Ma'ruf sudah mengidentifikasi semua permasalahan defisit anggaran BPJS Kesehatan dan mengetahui solusi yang bisa diterapkan. (Christoforus Ristianto)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "TKN: Tak Masalah Defisit BPJS Kesehatan, yang Penting Masyarakat Tertolong"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×