kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Tjahjo Kumolo: Presiden tetap kader parpol


Rabu, 04 Februari 2015 / 14:25 WIB
Tjahjo Kumolo: Presiden tetap kader parpol
ILUSTRASI. Ingin Menikmati Udara Dingin? Ini 5 Daftar Destinasi Wisata Salatiga Terpopuler 2023


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Tjahjo Kumolo, menolak anggapan bahwa Presiden Joko Widodo kemungkinan akan membelot dari Koalisi Indonesia Hebat ke partai lain. Menurut dia, meski sudah menjadi orang nomor satu negeri ini, presiden tetap merupakan wakil partai politik.

"Pak Jokowi kader partai. Di dunia mana pun, presiden adalah mewakili partai politik. Soal setelah jadi presiden dan jadi kepala negara dan tidak ada berpartai, tidak ada," kata Tjahjo di istana kepresidenan, Rabu (4/2).

Mantan Sekretaris Jenderal PDI-P itu mengatakan, partainya tidak mempersoalkan pertemuan antara Jokowi dan pihak-pihak lain, seperti Koalisi Merah Putih, dalam menentukan keputusan soal calon kepala Polri. "Ya, enggak masalah, kan dia presiden semua orang," kata dia.

Menteri Dalam Negeri itu menyatakan, Jokowi merupakan sosok yang selalu mendengar sebelum mengambil keputusan, termasuk masalah Budi Gunawan. Hal ini terlihat dari keputusan presiden memanggil pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat, pimpinan Dewan Perwakilan Daerah, tim independen, hingga Dewan Pertimbangan Presiden.

Hingga kini Jokowi belum menentukan keputusan apakah akan melantik Budi Gunawan sebagai kepala Polri atau membatalkannya. Koalisi Indonesia Hebat telah meminta presiden untuk mengambil keputusan setelah ada keputusan praperadilan yang diajukan Budi. KIH juga meminta presiden mengedepankan azas praduga tak bersalah.

Sementara itu, Ketua Tim Independen Syafii Maarif mengklaim bahwa Jokowi telah meneleponnya semalam dan menyampaikan bahwa ia tidak akan melantik Budi Gunawan. (Sabrina Asril)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×