kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.461.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.130   40,00   0,26%
  • IDX 7.697   -47,60   -0,61%
  • KOMPAS100 1.196   -13,16   -1,09%
  • LQ45 960   -10,60   -1,09%
  • ISSI 231   -1,75   -0,75%
  • IDX30 493   -3,97   -0,80%
  • IDXHIDIV20 592   -5,69   -0,95%
  • IDX80 136   -1,30   -0,95%
  • IDXV30 143   0,32   0,23%
  • IDXQ30 164   -1,28   -0,77%

Tim khusus kematian 3 TKI diterbangkan ke Malaysia


Selasa, 24 April 2012 / 19:11 WIB
ILUSTRASI. Seorang tentara Rusia berdiri di samping sebuah tank dekat perbatasan dengan Armenia, 10 November 2020. REUTERS/Francesco Brembati.


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Pemerintah Indonesia menyampaikan keprihatinannya atas kasus meninggalnya tiga tenaga kerja Indonesia (TKI) yang diduga akibat perdagangan organ langsung ke pemerintah Malaysia. Pemerintah pun langsung mengirimkan tim khususnya menyelidiki kasus ini.

"Kita sudah berbicara langsung dengan Menteri Luar Negeri Malaysia, menyampaikan keprihatinan kita mengenai masalah ini," kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Selasa (24/4).

Marty menjelaskan pemerintah Malaysia menjanjikan untuk segera menghimpun informasi atas kematian tiga TKI asal Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. "Menyatakan akan menghimpun info yang dibutuhkan yang berkaitan dengan insiden itu sendiri atau bagaimana ini bisa terjadi, dan tentang adanya pencurian organ tubuh," jelasnya.

Kementerian Luar Negeri sendiri sudah membentuk tim khusus guna menyelidiki penyebab kematian tiga tenaga kerja Indonesia (TKI) yang diduga menjadi korban pencurian organ tubuh. Tim ini langsung diterbangkan langsung ke Malaysia.

Tim ini terdiri atas staf ahli setara pejabat eselon dari Direktorat Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWBHI) Kementerian Luar Negeri. Ada dua alasan tim ini dibentuk yakni untuk memberikan pencerahan masalah situasi kondisi yang menjadi penyebab dari kematian WNI. Kedua perihal kebenaran adanya pencurian organ tubuh.

Ketiga TKI asal Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat itu tewas ditembak oleh Polisi Negeri Sembilan karena diduga melakukan penyerangan ketika didekati. Mereka dicurigai oleh polisi karena bertingkah aneh dengan menggunakan penutup kepala, masker, dan membawa parang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Sales Mastery [Mau Omzet Anda Naik? Ikuti Ini!] Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×