kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.908.000   1.000   0,05%
  • USD/IDR 16.212   -17,00   -0,10%
  • IDX 6.865   -12,86   -0,19%
  • KOMPAS100 999   -3,55   -0,35%
  • LQ45 764   -2,07   -0,27%
  • ISSI 226   -1,00   -0,44%
  • IDX30 393   -1,12   -0,29%
  • IDXHIDIV20 455   -0,68   -0,15%
  • IDX80 112   -0,32   -0,28%
  • IDXV30 114   0,03   0,02%
  • IDXQ30 127   -0,74   -0,58%

Tim ekonomi banyak politisi, ekonom ragu mampu dorong ekspor dan investasi


Rabu, 23 Oktober 2019 / 22:06 WIB
Tim ekonomi banyak politisi, ekonom ragu mampu dorong ekspor dan investasi
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Wapres Maruf Amin memperkenalkan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju di tangga beranda Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/foc.


Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju 2019-2024. Menteri-menteri di bawah Kementerian Koordinator bidang Perekonomian pun mengalami perombakan untuk lima tahun ke depan.

Sebagian besar menteri yang menduduki Tim Ekonomi kabinet tersebut berasal dari kalangan politisi. 

Baca Juga: Serah terima jabatan Menko Perekonomian, Darmin ingatkan Airlangga perhatikan inflasi

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal meragukan, komposisi Tim Ekonomi dalam kabinet pemerintahan yang baru ini mampu menyelesaikan tantangan ekonomi secara cepat.

Apalagi, Indonesia tengah berupaya melawan arus perlambatan ekonomi global yang turut menyeret pertumbuhan domestik. 

“Di bidang perdagangan dan investasi, misalnya, sepertinya latar belakang menteri tidak begitu kuat. Padahal kita membutuhkan ‘gebrakan’ kebijakan untuk ekspor dan investasi agar pertumbuhan ekonomi bisa lebih tinggi,” tutur Faisal saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (23/10). 

Faisal menilai, pos-pos kementerian ekonomi yang strategis seharusnya diisi dari kalangan profesional atau oleh kalangan yang telah memiliki rekam jejak kinerja yang terbukti baik. Dengan begitu, pemerintah bisa bekerja lebih cepat dan taktis sesuai dengan kemauan Presiden. 

Adapun, Faisal mengatakan, perang Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menjadi sangat krusial untuk membangun sinkronisasi kebijakan antar kementerian.

Baca Juga: Pemerintah resmi naikkan tarif cukai rokok, begini rekomendasi untuk HMSP dan GGRM

Sebagai mantan menteri teknis di bidang perekonomian, Airlangga mestinya telah memiliki dasar yang lebih baik untuk mengurai persoalan ekonomi nasional yang lebih kompleks. 

“Mesti diingat, masalah perekonomian nasional kita selama ini justru lebih sering disebabkan oleh tidak sinkronnya kebijakan lintas kementerian dibanding masalah teknis di sektornya masing-masing. Jadi, peran Menko Perekonomian di sini menjadi kunci,” tandas Faisal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×