kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Tiga perusahaan Jepang dan Korsel bakal buka pabrik AC di Indonesia


Kamis, 04 Februari 2021 / 06:55 WIB
Tiga perusahaan Jepang dan Korsel bakal buka pabrik AC di Indonesia
ILUSTRASI. Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, ada tiga perusahaan Jepang dan Korea Selatan (Korsel) yang akan membuka pabrik air conditioner (AC) di Indonesia. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ada tiga perusahaan Jepang dan Korea Selatan (Korsel) yang akan membuka pabrik air conditioner (AC) di Indonesia. Hal tersebut diungkapkan Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi. 

Ketiganya yakni Samsung dan LG yang merupakan perusahaan asal Korsel, serta Daikin yang merupakan perusahaan barbasis di Jepang. 

Lutfi mengatakan, komitmen ketiga produsen AC tersebut untuk membuka pabrik di Tanah Air tak lepas dari kebijakan pemerintah yang menahan impor AC pada tahun lalu, sebagai imbas dari terganggunya perdagangan akibat pandemi Covid-19. 

"Kemarin ditutup impor AC selama Covid-19 ini (oleh pemerintah), dan itu tiga perusahaan datang yaitu Daikin, LG, sama Samsung akan buka pabrik disini," ungkap Lutfi dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (3/2/2021). 

Baca Juga: Sejumlah isu krusial dibahas Wamendag dalam rapat pleno jelang perundingan IEU-CEPA

Kendati demikian, ia tak menjabarkan lebih rinci mengenai nilai investasi maupun rencana realisasinya. Lutfi hanya bilang, dua perusahaan menyatakan komitmen melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), serta satu perusahaan lainnya melalui Kemendag. 

Ia mengatakan, investasi menjadi hal penting untuk mendorong pengembangan industrialisasi dalam negeri. Meski berpotensi meningkatkan impor karena memenuhi kebutuhan bahan baku penolong, namun hal itu akan terbayar dengan peningkatan kinerja ekspor. 

Baca Juga: Kemendag dorong pengembangan ekspor produk bernilai tambah tinggi



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×