Reporter: Kiki Safitri | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Tiga negara produsen dan konsumen teh terbesar di Asia, Indonesia, China dan India sepakat menjalin kerjasama pengembangan sektor teh.
Penandatanganan MoU ini merupakan bagian dari kegiatan Asian Tea Conference, yang diselenggarakan oleh Business Watch Indonesia yang didukung oleh Solidaridad di Hotel Aryaduta, Senin (17/12).
Kesepakatan ini ditandatangai oleh Ketua Indonesian Tea Marketing Association (ITMA) Cathalia Randing, ketua China Trade Marketing Association (CTMA) yakni Wang Qing, serta sekretaris The Indian Tea Association (ITA) Arijit Raha.
Penandatanganan nota kerjasama ini disaksikan juga oleh perwakilan pemerintah Indonesia yakni Paguyuban Tani Lestari, pelaku usaha, praktisi dan para pihak. Kesmpata ini diharapkan dapat mengembangkan pasar teh di Asia.
Bentuk kerjasama ini akan fokus pada beberapa area yaitu dengan mengembangkan kerangka kerja yang dapat diterima bersama untuk keberlanjutan teh di Asia berdasarkan SDGs baru, pelestarian eko-sistem dan keamanan produk.
Selain itu, penguatan kemitraan, dengan pengembangan platform bersama untuk konsultasi pemangku kepentingan termasuk pemerintah guna pemahaman bersama terkait kondisi struktural pasar internasional dan tren jangka panjang dalam produksi serta konsumsi. Hal ini untuk menyeimbangkan penawaran - permintaan, menghasilkan harga yang adil, baik untuk konsumen maupun untuk produsen.
Dari sisi promosi, akan dikembangkan kampanye bersama untuk peningkatan konsumsi teh hijau dan hitam berkualitas tinggi di pasar global seperti China, India, Indonesia, pasar utama lain seperti Eropa, USA, Timur Tengah.
Ada juga pertukaran teknologi, melalui penelitian dan pengembangan bersama. Pertukaran informasi ekonomi, teknis - ilmiah, statistik dan studi. Inisiatif serta perbaikan yang dibahas selama konvensi mendapat dukungan luas dari tokoh-tokoh terkemuka dalam keberlanjutan teh.
Direktur Jenderal (Dirjen) Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Tjahja Widayanti mengatakan bahwa dengan penandatangan MoU ini diharapkan meningkatkan nilai ekspor komoditi teh Indonesia ke pasar global.
“Saya berharap kedepannya industri teh Indonesia bisa lebih baik untuk bisa merebut pasar global. Kami menyambut baik atas penyelenggaraan Asian tea conference ini. Kerjasama antar kita untuk tetap meningkatkan ekspor teh perlu dilakukan lebih erat lagi dan harus bisa menunjukkan bahwa Indonesia bisa mengekspor teh dengan kualitas baik,” ungkapnya, Senin (17/12).
Hal senada juga disampaikan oleh Cathalia, menurutnya dengan MoU ini dapat lebih membuka pintu ekspor teh lokal ke pasar Asia lebih besar lagi. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan pembangunan ekonomi negara penghasil teh terutama Indonesia.
“MoU ini diharapkan sebagai langkah pertama menuju kerja sama yang lebih besar antara industri teh Indonesia, India dan Cina. Ini diharapkan akan lebih meningkatkan pembangunan ekonomi dan sosial negara-negara penghasil teh, pengembangan produksi - konsumsi teh, juga meningkatkan hubungan bisnis antara ekspor teh dan negara-negara pengimpor ” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News