Sumber: TribunNews.com | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Juru Bicara Presiden RI, Fadjroel Rahman menjawab pertanyaan terkait tak ada satu pun menteri dalam kabinet Indonesia Maju yang berasal dari Papua.
Ia menuturkan, dalam kabinet jilid II ini, Jokowi justru ingin menampilkan sosok putra putri terbaik Indonesia tanpa memandang suku, ras, maupun agama.
Hal itu disampaikan Fadjroel di kompleks Istana Kepresidenan RI, Jakarta, pada Rabu (23/10).
Baca Juga: Harapan perusahaan operator telekomunikasi terhadap menkominfo baru
"Sekali lagi akan dinyatakan oleh Pak Jokowi bahwa tidak lagi kita memikirkan tentang perbedaan baik suku agama ras dan segala macam," ujar Fadjroel.
Dirinya menambahkan, kabinet kerja yang terdiri dari 34 menteri dan 4 pimpinan lembaga setingkat menteri itu juga mempertimbangkan kualitas kerja tanpa melihat asal muasal daerah.
"Ini adalah wajah Indonesia, mereka (anggota kabinet kerja Indonesia Maju) adalah putra-putri terbaik Indonesia tanpa harus melihat dari mana asal mereka," kata dia.
Baca Juga: Ini dua langkah yang akan dilakukan kepala BKPM Bahlil Lahadalia
Pada pengumuman kabinet Indonesia Maju yang langsung diumumkan oleh Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Maaruf Amin hari ini, tak mencolok menteri yang berasal Bumi Cendrawasih.
Nama Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia disebut-sebut menjadi satu-satunya menteri asal dari Papua, meski lahir di Maluku.
Berbeda di kabinet sebelumnya, nama Yohana Yembise, merupakan menteri pertama dari Papua yang menjabat Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) 2014-2019. (Rina Ayu Panca Rini)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Menteri dari Papua Absen di Kabinet, Jubir Istana: Presiden Tak Pandang Suku dan Ras"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News