kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tiap tahun bertambah satu juta pengangguran baru


Kamis, 12 Juni 2014 / 13:54 WIB
Tiap tahun bertambah satu juta pengangguran baru
ILUSTRASI. Dua warga melintas di kawasan rumah padat penduduk Kebun Melati, Jakarta, Kamis (23/6/2022). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/YU


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi mengatakan, setiap tahun pertumbuhan angka pencari pekerjaan di Indonesia sebesar 2,5 juta orang. Sedangkan ketersediaan lapangan pekerjaan hanya mampu menampung sekitar 1,5 juta orang. Sekitar satu juta sisanya, kata Sofjan, menambah jumlah pengangguran dari tahun-tahun sebelumnya.

"Saya perkirakan setiap tahun sejuta pengangguran. Kita hanya paling bisa kasih kerja untuk 1,5 juta jiwa, sementara yang butuh kerja 2,5 juta jiwa," ujar Sofjan dalam diskusi di Kantor DPP Partai Kebangkitan Bangsa, Jakarta, Rabu (11/6).

Akibat kurangnya ketersediaan lapangan pekerjaan, kata Sofjan, banyak yang mencari alternatif pekerjaan dengan sektor informal. Padahal, lanjutnya, sektor informal tidak menjamin konsistensi kesejahteraan dan hidup layak masyarakat.

"Akhirnya banyak yang jadi pengemis, preman. Hampir 40 juta atau sekitar 60 persen yang bekerja di sektor informal," tutur Sofjan.

Sofyan berharap jika pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2 Joko Widodo dan Jusuf Kalla kelak terpilih, mereka mampu memangkas angka pengangguran dengan mengembangkan sektor informal lebih sejahtera.

"Bagaimana Jokowi memberikan pekerjaan, membantu sektor informal dan mengejar ketertinggalan kita dari negara lain," ujarnya.

Menurut Sofjan, pembenahan bidang tenaga kerja bisa dimulai dari sektor yang banyak membutuhkan tenaga kerja seperti bidang pertanian, manufaktur, dan pariwisata. Ia berharap Jokowi-JK dapat memperbaiki sektor tersebut nantinya.

"Saya harap sebelum pensiun Jokowi-JK ini harus menang. Kalau tidak menang, saya mungkin harus pensiun lebih cepat," kelakarnya. (Ambaranie Nadia Kemala Movanita)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×