Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kementerian Keuangan berharap adanya penurunan eskalasi dari memanasnya konflik antara Iran dengan Israel. Hal ini diharapkan agar dampak yang ditimbulkan baik di tingkat global dan domestik tidak terlalu signifikan.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyampaikan, pihaknya masih terus memperhatikan dengan serius terkait dampak yang akan terjadi dari konflik tersebut, karena bisa mengganggu perdagangan global.
“Kita mengharapkan bahwa dengan turunnya eskalasi ini tekanan terhadap harga komoditas, idealnya khususnya harga minyak tidak meningkat. Meskipun kita melihat sudah ada peningkatan harga komoditas dunia,” tutur Suahasil dalam agenda Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat 2024, Kamis (18/4).
Baca Juga: Untuk Capai PDB di Atas Rp 24.000 Triliun pada 2025 Dibutuhkan Investasi Jumbo
Di samping itu, Kemenkeu juga terus memantau terkait perkembangan nilai tukar rupiah yang saat ini sudah mencapai lebih dari Rp 16.000 per dollar AS.
Suahasil mengatakan, Kemenkeu, Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang tergabung dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), terus bekerja sama untuk memantau perkembangan konflik kedua negara tersebut.
Baca Juga: Abaikan Tekanan Barat, Netanyahu Janji akan Respons Serangan Iran
“Pemerintah, kami Kemenkeu bekerjasama dengan BI, OJK dan LPS dalam konteks stabilitas keuangan untuk menjaga stabilitas variabel yang mempengaruhi kondisi ekonomi kita, dan kita harus waspada,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News