kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.164   36,00   0,22%
  • IDX 7.054   70,33   1,01%
  • KOMPAS100 1.054   13,86   1,33%
  • LQ45 829   11,75   1,44%
  • ISSI 214   1,20   0,57%
  • IDX30 423   6,45   1,55%
  • IDXHIDIV20 509   7,25   1,44%
  • IDX80 120   1,59   1,34%
  • IDXV30 125   0,66   0,53%
  • IDXQ30 141   1,87   1,34%

Tertinggal Dengan Negara Lain, Pembiayaan UMKM Perlu Ditingkatkan


Selasa, 06 September 2022 / 17:41 WIB
Tertinggal Dengan Negara Lain, Pembiayaan UMKM Perlu Ditingkatkan
ILUSTRASI. Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, fasilitas pembiayaan UMKM perlu untuk terus ditingkatkan.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, fasilitas pembiayaan UMKM perlu untuk terus ditingkatkan. Pasalnya, saat ini pembiayaan untuk UMKM baru mencapai sekitar 20% dari total kredit perbankan di Indonesia.

Oleh karena itu, Teten menyebut, di tahun 2024 pemerintah menargetkan pembiayaan UMKM dapat mencapai di angka 30% dari total kredit perbankan di Indonesia.

"Saat ini (fasilitas pembiayaan UMKM) baru sekitar 20% lah, kita masih jauh," ujar Teten dalam DEWG Webinar 2022 : Digitizing Indonesia's Informal Economy, Selasa (6/9).

Baca Juga: Kenaikan Harga BBM dan Inflasi Diyakini Tak Akan Surutkan Pinjaman Fintech ke UMKM

Teten mengatakan, target tersebut masih jauh tertinggal jika dibandingkan dengan negara di kawasan ASEAN. Adapun sebagai perbandingan, fasilitas pembiayaan untuk UMKM dari perbankan Malaysia dan Thailand telah mencapai di atas 40%. Terlebih lagi, Korea Selatan telah mencapai 81% kredit perbankan untuk UMKM.

Lebih lanjut, Teten menuturkan, penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) juga masih mengalami masalah atau kesulitan. Padahal, saat ini sudah ada aturan kredit tanpa agunan hingga Rp 100 juta. Oleh karena, Ia mendorong bank penyalur KUR untuk memanfaatkan teknologi digital dalam melakukan credit scoring.

Selain itu, dirinya juga meminta kepada para UMKM untuk melakukan pembukuan digital , sehingga credit scoring akan efektif dalam menyalurkan kredit perbankan termasuk KUR bagi usaha mikro yang tidak memiliki agunan.

"Saya kira penting kita dorong bank penyalur KUR juga menggunakan teknologi digital ya pakai credit scoring, tapi disisi lain juga UMKM pembukuannya juga harus mulai digital," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×