kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45897,85   5,27   0.59%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tersengat corona, kunjungan wisatawan mancanegara ambles 45,5% Maret 2020


Senin, 04 Mei 2020 / 13:15 WIB
Tersengat corona, kunjungan wisatawan mancanegara ambles 45,5% Maret 2020
ILUSTRASI. Dua turis mancanegara melintas di kawasan Bunderan HI, Jakarta, Jumat (20/03).


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Covid-19 berhasil melumpuhkan industri pariwisata Indonesia. Hal ini bisa terlihat dari jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang turun drastis pada Maret 2020.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah kunjungan wisman pada bulan tersebut sebesar 470,900 atau ambles 45,50% mom bila dibandingkan bulan sebelumnya. Bila dibandingkan dengan kondisi Maret 2019, jumlah ini anjlok 64,11% yoy.

"Ini dalam sekali. Dan kalau dilacak secara historisnya, jumlah ini hampir sama dengan jumlah wisman di posisi tahun 2007 dulu," kata Kepala BPS Suhariyanto, Senin (4/5).

Berdasarkan kebangsaan, penurunan jumlah wisman yang paling tajam secara bulanan adalah dari Kuwait, yaitu sebesar 83,41% mom. Disusul dengan Taiwan sebesar 79,87% mom, dan Vietnam yang turun 77,60% mom.

Bila dilihat secara tahunan, jumlah wisman yang paling curam penurunannya adalah China yang turun 97,46% yoy, Hong Kong yang turun 96,13% yoy, dan Kuwait yang terkoreksi 89,92% yoy.

Menurut Suhariyanto, penurunan ini terjadi akibat adanya lockdown di berbagai negara akibat Covid-19 dan adanya kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang ditetapkan oleh pemerintah, serta pemberhentian beberapa rute penerbangan.

Suhariyanto pun mengungkapkan kekhawatirannya, karena penurunan jumlah kunjungan wisman ini bisa berdampak buruk pada sektor-sektor pendukung pariwisata. Karena penurunan bukan hanya terjadi pada kunjungan wisman, tetapi juga kunjungan wisatawan domestik.

"Perlu kita waspadai karena akan berdampak buruk pada sektor pendukung pariwisata seperti tingkat hunian kamar hotel, transportasi, industri ekonomi kreatif, perdagangan, dan lain-lain. Bahkan ini sudah terjadi mulai Februari 2020," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×