Reporter: Grace Olivia | Editor: Tendi Mahadi
Sebab, Sri Mulyani mengatakan, penerbitan SUN domestik berdenominasi rupiah biasanya lebih diminati untuk tenor yang lebih pendek, yaitu rata-rata tenor lima tahunan.
Selain itu, penerbitan tenor 50 tahun ini juga sekaligus menciptakan acuan (benchmark ) tenor baru bagi Indonesia, serta memanfaatkan kurva tenor jangka panjang yang cenderung flat sehingga beban biaya tidak terlalu meningkat dalam jangka yang panjang tersebut.
Baca Juga: Sri Mulyani: Nasib gaji ke-13 dan THR bagi ASN akan diputuskan dalam sidang kabinet
Sri Mulyani menjelaskan, penerbitan USD Bonds kali ini bertujuan untuk memenuhi pembiayaan APBN secara umum, termasuk biaya untuk upaya penanganan dan pemulihan COVID-19. Penerbitan ini juga bertujuan menyokong cadangan devisa Bank Indonesia di tengah tekanan pada pasar keuangan global yang sangat besar.
“Penerbitan ini, yang telah dieksekusi tadi malam adalah sangat positif meski kita sekarang berada di tengah turbulensi pasar keuangan global,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News