kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.707.000   2.000   0,12%
  • USD/IDR 16.380   -90,00   -0,55%
  • IDX 6.587   -162,51   -2,41%
  • KOMPAS100 967   -29,75   -2,98%
  • LQ45 748   -22,23   -2,89%
  • ISSI 205   -6,09   -2,88%
  • IDX30 388   -11,53   -2,89%
  • IDXHIDIV20 468   -13,99   -2,90%
  • IDX80 109   -3,42   -3,04%
  • IDXV30 115   -3,45   -2,91%
  • IDXQ30 127   -4,24   -3,22%

Terkait Korupsi Kemenlu, Kejagung Minta Bantuan BPKP


Rabu, 26 Mei 2010 / 10:21 WIB
Terkait Korupsi Kemenlu, Kejagung Minta Bantuan BPKP


Sumber: KONTAN | Editor: Tri Adi

JAKARTA. Kejaksaan Agung (Kejagung) belum melimpahkan kasus dugaan korupsi di Kementerian Luar Negeri (Kemlu) ke pengadilan. Pasalnya, korps Adhyaksa ini ingin memastikan dulu berapa kerugian negara dalam kasus itu.

Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Marwan Effendy bilang, pihaknya sudah meminta bantuan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk melakukan audit khusus terhadap kasus ini. "Deputi Investigasi BPKP sudah datang untuk membicarakan penyelesaian perkara ini," katanya, kemarin (25/5).

Sekadar mengingatkan, Kejagung sebelumnya sudah menetapkan beberapa tersangka, yakni I Gusti Putu Adnyana dan Syarif Syam Arman. Keduanya menjabat bendahara untuk perjalanan diplomat Kemlu. Tersangka lainnya, yakni Ade Wismar Wijaya, mantan Kepala Biro Keuangan Kemlu; Syarwani Soeni, Direktur utama PT Indowanua Inti Sentosa, rekanan Kemlu; dan Ade Sudirman, staf Biro Keuangan Kemlu.

Adapun mantan Sekretaris Jenderal Kemlu Imron Cotan, yang sempat beberapa kali dipanggil sebagai saksi, tidak menjadi tersangka dalam kasus ini. Kejagung berdalih, tidak menemukan bukti keterlibatan Imron. Makanya, Indonesia Corruption Watch meminta supaya KPK mengambil alih pengusutan kasus tersebut karena Kejagung tidak berniat menyidik pejabat tinggi Kemlu.
Epung Saepudin

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×