Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kabar Presiden Joko Widodo akan mengocok ulang atau reshuffle jajaran menterinya kian santer.
Menanggapi hal itu, pelaku usaha kembali menyoroti posisi kalangan profesional dalam jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju. Terutama bagi menteri yang mengisi jabatan di sektor perekonomian.
"Pelaku usaha pada dasarnya menginginkan orang-orang yang profesional dan kompeten dalam posisi menteri," ujar Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (21/8).
Baca Juga: Hasil survei Litbang Kompas: Masyarakat dukung menteri bidang ini diganti
Menteri yang profesional dan kompeten dinilai akan pasar nasional dan global yang positif. Sehingga akan berpengaruh pada pemulihan ekonomi nasional Indonesia.
Saat ini Indonesia tengah menghadapi ancaman krisis ekonomi akibat pandemi virus corona (Covid-19). Oleh karena itu kompetensi menteri dalam mengatasi krisis dinilai menjadi nilai yang utama.
Meski begitu, Shinta bilang perubahan posisi menteri tidak akan serta merta membuat pemerintahan berjalan baik. Sistem birokrasi dan koordinasi antar lembaga dan pemangku kepentingan menjadi hal yang patut dicermati.
Baca Juga: Rupiah berpotensi tertekan pekan depan, berikut sentimen yang perlu diwaspadai
"Reshuffle tidak berarti akan ada jaminan masalah akan selesai karena permasalahan tidak hanya pada menterinya," terang Shinta.
Implementasi kebijakan dalam penanganan Covid-19 harus sesuai dengan perencanaan sehingga memberikan dampak yang tepat. Namun, Shinta tetap menyerahkan masalah perlunya reshuffle kepada Jokowi selaku pemilik hak prerogatif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News