kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Tema debat soal investasi, ini harapan Kepala BKPM


Sabtu, 13 April 2019 / 19:26 WIB
Tema debat soal investasi, ini harapan Kepala BKPM


Reporter: Grace Olivia | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Debat calon presiden dan calon wakil presiden kelima sekaligus terakhir digelar malam ini, Sabtu (13/4). Debat akan mengangkat tema ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuangan dan investasi, serta perdagangan industri.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong turut menghadiri langsung gelaran debat ini. Menurutnya, tema investasi mestinya menjadi salah satu pembahasan menarik antara kedua capres dan cawapres.

"Ya saya senang sekali karena menurut saya banyak perdebatan, banyak diskusi, mengenai peran investasi, peran penanaman modal dalam menciptakan lapangan kerja. Bagaimana kita bisa terinspirasi dengan kawasan dan dunia, bagaimana kita berhadapan dengan investasi internasional," ujar Lembong sesaat sebelum memasuki ruangan debat di Hotel Sultan Jakarta.

Adapun Lembong mengatakan, selama ini pemerintah berupaya memaksimalkan seluruh investasi yang masuk ke Indonesia. Ia juga bilang, investasi tidak bisa hanya diukur dari kuantitas semata, misalnya seberapa besar nilainya dan apakah memenuhi target yang ada.

Investasi, menurutnya, perlu juga diukur dari kualitas dan dampaknya bagi masyarakat.

"Saya selalu menekankan kita bukan cuma kejar target tapi kita juga ingin pastikan investasinya tepat sasaran. Penghasilan masyarakat, penciptaan lapangan kerja sejauh mungkin bisa masuk ke sektor-sektor yang menghasilkan ekspor, atau menghasilkan pendapatan devisa," jelasnya.

Lembong menilai, saat ini Indonesia telah berada pada jalur yang tempat dalam menumbuhkan investasi. Ia mengakui, masih banyak pula pekerjaan rumah yang mesti diselesaikan.

Di antaranya, "penyederhanaan perizinan, pemantapan dan percepatan bagi investor dan pelaku usaha, dan yang paling penting meng-online-kan perizinan, jasa pelayanan kepada publik dan investor," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×