kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Tema debat soal investasi, ini harapan Kepala BKPM


Sabtu, 13 April 2019 / 19:26 WIB
Tema debat soal investasi, ini harapan Kepala BKPM


Reporter: Grace Olivia | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Debat calon presiden dan calon wakil presiden kelima sekaligus terakhir digelar malam ini, Sabtu (13/4). Debat akan mengangkat tema ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuangan dan investasi, serta perdagangan industri.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong turut menghadiri langsung gelaran debat ini. Menurutnya, tema investasi mestinya menjadi salah satu pembahasan menarik antara kedua capres dan cawapres.

"Ya saya senang sekali karena menurut saya banyak perdebatan, banyak diskusi, mengenai peran investasi, peran penanaman modal dalam menciptakan lapangan kerja. Bagaimana kita bisa terinspirasi dengan kawasan dan dunia, bagaimana kita berhadapan dengan investasi internasional," ujar Lembong sesaat sebelum memasuki ruangan debat di Hotel Sultan Jakarta.

Adapun Lembong mengatakan, selama ini pemerintah berupaya memaksimalkan seluruh investasi yang masuk ke Indonesia. Ia juga bilang, investasi tidak bisa hanya diukur dari kuantitas semata, misalnya seberapa besar nilainya dan apakah memenuhi target yang ada.

Investasi, menurutnya, perlu juga diukur dari kualitas dan dampaknya bagi masyarakat.

"Saya selalu menekankan kita bukan cuma kejar target tapi kita juga ingin pastikan investasinya tepat sasaran. Penghasilan masyarakat, penciptaan lapangan kerja sejauh mungkin bisa masuk ke sektor-sektor yang menghasilkan ekspor, atau menghasilkan pendapatan devisa," jelasnya.

Lembong menilai, saat ini Indonesia telah berada pada jalur yang tempat dalam menumbuhkan investasi. Ia mengakui, masih banyak pula pekerjaan rumah yang mesti diselesaikan.

Di antaranya, "penyederhanaan perizinan, pemantapan dan percepatan bagi investor dan pelaku usaha, dan yang paling penting meng-online-kan perizinan, jasa pelayanan kepada publik dan investor," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×