kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45933,51   5,16   0.56%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Targetkan Ekonomi Tumbuh 5,2% di 2022, Berikut Upaya yang Dilakukan Pemerintah


Kamis, 23 Desember 2021 / 10:41 WIB
Targetkan Ekonomi Tumbuh 5,2% di 2022, Berikut Upaya yang Dilakukan Pemerintah
ILUSTRASI. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun depan sebesar 5,2%.


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun depan sebesar 5,2%. Kementerian Koordinator bidang Perekonomian menilai, target pertumbuhan ekonomi pada tahun 2022 tersebut akan bergantung pada respons kebijakan ekonomi yang tepat dan pengendalian pandemi.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso dalam keterangan tertulis, Rabu (22/12), mengatakan, pemerintah sedang mengantisipasi semuanya dengan berbagai strategi, sehingga pemerintah dapat menyiapkan respons yang cepat.

Menurutnya, dari sisi kesehatan, pemerintah mengantisipasi risiko penyebaran Covid-19 varian baru omicron melalui deteksi, terapeutik, vaksinasi, dan perubahan perilaku. Pertama, untuk deteksi dilakukan dengan cara meningkatkan tes epidemiologi dan tes screening, lalu meningkatkan rasio kontak erat yang dilacak, surveilans genomik di daerah berpotensi lonjakan kasus dan penguatan surveilans di pintu masuk negara.

Kedua, terapeutik dilakukan dengan langkah konversi TT 30-40% dari total kapasitas rumah sakit, pengetatan syarat masuk rumah sakit, pemanfaatan isolasi terpusat, dan mengerahkan tenaga cadangan seperti dokter internship, ko-asisten, serta mahasiswa tingkat akhir.

Baca Juga: Ada Omicron, Kebijakan Pengetatan Kegiatan Masyarakat Selama Nataru Tak Berubah

Ketiga, vaksinasi dilaksanakan dengan melalui percepatan vaksinasi bagi kelompok rentan termasuk lansia, kemudahan sentra vaksinasi, syarat kartu vaksinasi untuk perjalanan dan di ruang publik, vaksinasi untuk anak-anak usia 6-11 tahun setelah mendapatkan rekomendasi dari ITAGI dan telah diterbitkannya EUA untuk anak dari BPOM dengan menggunakan vaksin Sinovac. Serta penerapan vaksin booster mulai awal tahun 2022.

Terakhir, untuk perubahan perilaku dijalankan dengan implementasi PPKM level 1-4, serta pemanfaatan teknologi digital dalam implementasi prokes (3M) dan screening.

Dari sisi ekonomi, Susiwijono mengungkapkan, pemerintah juga telah menyiapkan strategi dengan akan dilanjutkannya stimulus fiskal melalui program pemulihan ekonomi nasional (PEN) di tahun 2022. 

“Sementara ini telah dialokasikan anggaran sebesar Rp 414 triliun, namun demikian pengalaman selama ini sangat dinamis, tergantung dari perkembangan kasus Covid-19 di lapangan,” ucap Susiwijono.

Alokasi anggaran program PEN pada tahun 2022 tetap mengedepankan prinsip fleksibilitas dimana alokasi masih dapat berubah mengikuti perkembangan pandemi Covid-19 di tahun 2022. 

Baca Juga: PPKM Luar Jawa-Bali Dilanjutkan Hingga 3 Januari 2022, Situasi Terkendali

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×