kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Target penerimaan bea cukai pada tahun ini meleset


Kamis, 13 November 2014 / 18:07 WIB
Target penerimaan bea cukai pada tahun ini meleset
ILUSTRASI. Download Minecraft 1.20 Tersedia Tanggal Segini, Nama Updatenya Trails & Tales


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Penerimaan bea dan cukai hingga akhir tahun ini diperkirakan hanya akan mencapai 92,82% target atau Rp 161,26 triliun. Penerimaan bea dan cukai tidak mencapai target karena adanya perlambatan pertumbuhan ekonomi dan neraca perdagangan yang melemah.

Direktur Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai Susiwijono mengatakan, nilai impor dan ekspor turun sehingga berdampak terhadap penerimaan bea cukai secara keseluruhan. Sebab penerimaan bea masuk hingga akhir tahun hanya mencapai 95,52% atau Rp 34,07 triliun, seiring dengan penurunan nilai impor 4,26% (YoY) menjadi US$ 134,37 miliar

Sedangkan untuk penerimaan bea keluar diperkirakan hanya mencapai 56,41% atau Rp 11,62 triliun, jauh di bawah target yang sebesar Rp 20,60 triliun tahun ini. 

Penurunan ekspor juga menjadi imbas dari rendahnya tarif bea keluar minyak sawit mentah (CPO) per Oktober yang harga referensinya sebesar US$ 727 per MT. Sedangkan pada November 2014 harga referensi CPO sebesar US$ 736 per MT. "Dengan harga dibawah US$ 750 per MT maka  bea keluar  0% sehingga total penerimaan bea keluar akan kecil. Sehingga penerimaan mengandalkan bea keluar ekspor mineral" ujarnya, Kamis (13/10).

Untuk penerimaan cukai, sampai akhir tahun ini diperkirakan hanya sebesar 98,39% atau Rp 115,56 triliun. Walau tidak ada kenaikan tarif cukai tembakau, namun karena produksi hasil tembakau meningkat 1,2% dari 341,9 miliar batang menjadi 346 miliar pada 2014. 

Tidak tercapainya target penerimaan cukai juga disebabkan karena penutupan pabrik rokok SKT PT HM Sampoerna di Lumajang dan Jember. Penutupan itu membuat potensi cukai hilang Rp 479,4 miliar.

Walau tahun ini target bea dan cukai tidak tercapai, namun Susiwijono mengaku optimisme target penerimaan cukai tahun depan bisa terealisasi. Tahun depan target penerimaan bea dan cukai keseluruhan sebesar Rp 120,5 triliun.

Direktur Institute for Development Economy and Finance Enny Sri Hartati mengatakan, walau tidak 100% namun penerimaan cukai masih relatif sesuai target. "Masih akan ada ektensifikasi terhadap barang-barang mewah dan minuman beralkohol," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×