kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   19.000   1,25%
  • USD/IDR 16.234   -34,00   -0,21%
  • IDX 7.181   17,62   0,25%
  • KOMPAS100 1.073   3,98   0,37%
  • LQ45 840   2,34   0,28%
  • ISSI 217   0,38   0,18%
  • IDX30 431   1,46   0,34%
  • IDXHIDIV20 519   1,27   0,25%
  • IDX80 122   0,59   0,49%
  • IDXV30 127   0,52   0,41%
  • IDXQ30 143   0,10   0,07%

Target Pendanaan SDGs Capai Rp 25.000 Triliun, Begini Upaya Pemerintah


Selasa, 03 September 2024 / 14:37 WIB
Target Pendanaan SDGs Capai Rp 25.000 Triliun, Begini Upaya Pemerintah
ILUSTRASI. Koordinator Tim Ahli Sekretariat Nasional SDGs Bappenas, Yanuar Nugroho.? Pemerintah pasang target pendanaan besar untuk pendanaan SDGs yang ditargetkan hingga 2030.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – NUSA DUA. Pemerintah pasang target pendanaan besar untuk pendanaan pembangunan berkelanjutan alias Sustainable Development Goals (SDGs) yang ditargetkan hingga 2030.

Koordinator Tim Ahli Sekretariat Nasional SDGs, Kementerian PPN/Bappenas, Yanuar Nugroho mengatakan, sebelum pandemi Covid-19 pemerintah membidik target pendanaan SDGs sebesar US$ 1 triliun atau sekitar Rp 15.000 triliun.Namun, setelah pandemi Covid-19 berakhir target pendanaannya pun meningkat menjadi US$ 1,7 triliun atau sekitar Rp 25.000 triliun.

“Dari mana duitnya? Pendanaan pembangunan, satu tentu duit pemerintah. Yang kedua datang dari dukungan pembangunan internasional lewat Official Development Assistance (ODA),” ujarnya saat ditemui di Nusa Dua, Bali, Selasa (3/9).

Sayangnya, kata Yanuar, saat ini Indonesia sudah tak lagi mendapatkan pendanaan dari ODA, kemudian saat ini pendanaan dicari lewat pendanaan swasta melalui investasi maupun creative financing.

“Jadi, duit pemerintah sendiri tidak cukup kalau dipakai untuk mendanainya. Sekarang ini, kuncinya di swasta,” katanya.

Yanuar menuturkan, untuk mendorong peran swasta tersebut pemerintah memiliki beberapa skema, pertama dengan impact investment, di mana investasi itu dihitung bukan hanya dari pengembaliannya, tetapi dari dampaknya.

“Investasi semacam ini bedanya, sangat panjang, bunganya rendah, tetapi dampaknya besar. Misalnya investasi berkisar dengan air minum, sanitasi atau energi,” tutur dia.

Kedua, kata Yanuar, dengan pembiayaan campuran (blanded financing), di mana uang pemerintah dicampur dengan uang swasta.

Sayangnya, Yanuar tak bisa menyebutkan berapa capaian pendanaan SDGs yang sudah dimiliki Indonesia saat ini. Pasalnya, pihaknya hanya fokus pada pencapaiannya.

“Kalau pencapaian SDGs-nya, kita sudah lumayan banget, sudah 62%, ketika dunia baru mencapai 15%, Asia Pasifik 14,4%,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×