Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kementerian Pertanian menargetkan mencetak 12.000 hektare (ha) sawah tahun ini. Namun realisasinya hingga saat ini baru mencapai 6.402 ha.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Pending Dadih Permana menyatakan kendala dari percetakan ini lantaran verifikasi data pada Survei, Investigasi dan Desain (SID). "Setelah kami verifikasi, yang layak cetak baru 6.000," katanya, Jumat (23/11).
Adapun target tahun ini turun karena pengadaan maupun perluasan lahan sawah tak hanya melalui cetak sawah, tapi juga dengan konversi lahan rawa, maka terjadi peralihan.
Lebih rinci mengenai kegiatan percetakan sawah, pada empat tahun terakhir ini Kemtan telah mencetak 215.811 lahan baru. Program ini berjalan sejak tahun 2015 yang pada tahun itu menghasilkan 20.070 ha, kemudian tahun 2016 menghasilkan 129.096 dan tahun 2017 seluas 60.243 ha.
Sedangkan pada sektor optimasi lahan rawa, konversi lahan rawa pada tahun 2016 seluas 3.999 ha, tahun 2017 seluas 3.529 ha dan pada tahun 2018 telah terelaisasi seluas 16.400 ha.
Mengenai anggaran percetakan sawah, Direktur Perluasan dan Perlindungan Lahan, Direktorat Prasarana dan Sarana Pertanian Jakarta, Kementrian Pertanian, Indah Megawati, menjelaskan bahwa besaran anggarannya tergantung lahan dan kemudahan mengolah area tersebut. "Tergantung wilayahnya, kalau Papua dan Kalimantan sekitar Rp 19 juta per ha. Kalau Jawa, Jawa Barat sekitar Rp 16 juta per ha," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News