Reporter: Hans Henricus | Editor: Tri Adi
SIDOARJO. Rupanya, ada masalah dalam proses penanganan semburan lumpur panas di Sidoarjo, Jawa Timur. Menurut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dirinya mendapat laporan dari Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo bahwa ada pergerakan tanah ke bawah atau deformasi sekitar wilayah semburan lumpur panas.
"Konon satu bulan itu bisa mencapai 20 cm sampai 30 cm, itu bad news-nya," kata Presiden SBY saat meninjau lokasi semburan lumpur panas di Porong Sidoarjo, Senin (29/3).
Tapi, kata SBY, good news-nya volume dari luapan lumpur yang sebelumnya pernah mencapai 170 ribu meter kubik per hari, saat ini sudah susut di bawah 70 ribu meter kubik per hari . "Barangkali ini suatu equilibrium dan mudah-mudahan dengan susutnya luapan ini maka deformasi tidak akan mengganggu keselamatan dan keamanan kawasan ini," kata SBY.
Presiden juga meminta agar pulau reklamasi yang terbentuk dari urukan lumpur seluas 83 hektare bisa dikembangkan sebagai lokasi yang berguna bagi masyarakat nantinya seperti untuk wisata geologi, pengembangan perikanan, pertanian, maupun kegiatan lainnya. "Harapan saya sumber dari itu bisa digunakan untuk membiayai operasi dari pengelolaan lumpur Sidoarjo," ujar SBY.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News