Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara akan segera uji coba pemanfaatan frekuensi 700 Megahertz (MHz).
Nantinya frekuensi 700 MHz tersebut akan digunakan untuk Public Protection and Disaster Relief (PPDR). Pemanfaatan tersebut tidak menunggu selesainya pengesahan revisi Undang-Undang (UU) Penyiaran.
"Pemerintah sudah mendapat dukungan DPR untuk melakukan uji coba aplikasi kebencanaan," ujar Rudiantara usai rapat kerja dengan Komisi I DPR, Rabu (16/1).
Rudiantara bilang pemanfaatan frekuensi 700 MHz tersebut tidak bisa menunggu revisi UU Penyiaran selesai. Pasalnya hal itu dibutuhkan dalam penanggulangan bencana.
Pasalnya penggunaan frekuensi 700 MHz merupakan standar dunia untuk PPDR. Sementara, penanganan informasi kebencanaan tersebut harus terkoneksi dan berlanjut antar negara.
"Contoh patahan sebelah barat Sumatera tidak hanya berhenti di Aceh, terus ke atas ke Malysia, Thailand dan lainnya," terang Rudiantara.
Selain itu Rudiantara juga bilang pemanfaatan frekuensi 700 MHz di daerah masih kosong. Tidak seperti di wilayah Jawa yang banyak digunakan oleh siaran televisi, frekuensi 700 MHz di daerah cenderung tidak digunakan.
Oleh karena itu daerah yang tidak menggunakan frekuensi tersebut akan dilakukan uji coba aplikasi kebencanaan. Kominfo pun telah berkoordinasi dengan lembaga yang berkaitan dengan penanganan kebencanaan.
"Frekuensi bisa dipakai macam-macam, bisa sebagai pemicu sirine tanda bencana," jelas Rudiantara.
Asal tahu saja, saat ini revisi UU Penyiaran belum menemukan titik terang pembahasan. Rudiantara pun mengungkapkan belum mengetahui kapan revisi UU tersebut akan mulai dibahas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
