kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Tak satu pun keluarga Keraton Solo lolos di Pileg


Kamis, 24 April 2014 / 23:29 WIB
ILUSTRASI. Restrukturisasi Kredit: Pembangunan perumahan tipe 36 (subsidi) dan tipe 45


Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan

SOLO. Kerabat dan keluarga Keraton Surakarta harus merelakan tidak ada satupun dari mereka yang lolos menjadi anggota legislatif pada Pemilihan Legislatif 2014.

Tercatat, anggota keluarga keraton Surakarta yang turut menyemarakan pemilihan legislatif lalu adalah Kanjeng Pangeran Edy Wirabumi dan istrinya, GKR Koes Moertiyah. Kemudian GKR Koes Indriyah, BRM Suryo Syailendra Supomo, BRA Putri Purwaningrum, dan putri dari PB XIII , GKR Timur. Mereka maju menjadi caleg dari berbagai partai seperti Partai Demokrat, Nasdem dan PDI-P. Mereka kemungkinan gagal menjadi wakil rakyat.

Edy Wirabumi yang juga menjabat sebagai Ketua DPC Partai Demokrat menanggapi gagalnya meraih kursi legislatif sebagai proses pembelajaran demokrasi. Edy dam istrinya, GKR Moertiyah tercatat sebagai caleg di daerah pemilihan IV dan V.

"Bahwa ini adalah proses belajar dan pelajaran kali ini sangat mahal karena teman-teman tahu semua bahwa pemilu kali ini sangat sarat dengan transaksi sesaat, orang-orang mengatakan cinta semalam," kata Edy, Kamis (24/4) seperti dikutip dari Kompas.com.

Edy menambahkan, dirinya sudah mengetahui suaranya tidak bisa mencapai target, tujuh hari sebelum hari pencoblosan pada 9 April lalu. Dirinya lebih memilih untuk mengalihkan suaranya kepada calon tertentu.

"Tujuh hari sebelumnya saya sudah memprediksi suara saya mungkin hanya sekitar 30.000, dan pasti saya sudah tidak bisa menang. Dan melihat hasilnya saya sudah tidak kaget," katanya.

Edy Wirabhumi legawa dan lebih memilih untuk berkonsentrasi mengurusi kebudayaan Keraton Surakarta. Selain itu, penyebab gagalnya salah satu keluarga Keraton melenggang ke Senayan karena suara Partai Demokrat yang anjlok. Satu keluarga keraton, GKR Koes Indriyah yang maju dari DPD, kemungkinan masih mempunyai peluang untuk masuk ke Senayan.

"Hikmah yang kami petik mungkin kami akan berkonsentrasi untuk mengurusi budaya," katanya. (M Wismabrata)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×