kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Tak lapor harta kekayaan, Komisaris BUMN dicopot


Selasa, 19 Juni 2012 / 11:49 WIB
Tak lapor harta kekayaan, Komisaris BUMN dicopot
ILUSTRASI. TARGET INVESTASI .KONTAN/Fransiskus Simbolon/23/09/2013


Reporter: Edy Can | Editor: Edy Can

JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengisyaratkan akan mencopot seorang komisaris BUMN karena lalai menyampaikan laporan harta kekeyaan penyelenggara negara (LHKPN) ke Komisi Pemberantasan Korupsi. Menurut Dahlan, komisaris BUMN tersebut menolak melaporkan LHKPN kendati sudah mendapat teguran KPK sebanyak dua kali.

"Saya langsung ganti saja, KPK sudah memperingatkan dua kali," kata Dahlan di Gedung KPK, Selasa (19/6) seusai menemui Direktur LHKPN KPK. Dahlan mendatangi KPK untuk mengambil laporan soal anak buahnya yang tercatat lalai melaporkan LHKPN.

Menurut Dahlan, komisaris BUMN tersebut menjabat sejak sebelum dirinya menjadi menteri. Namun, dia enggan menyebutkan nama komisaris BUMN tersebut. Dia mengisyaratkan komisaris itu berasal dari BUMN logistik. "Tapi bukan Bulog (Badan Urusan Logistik)," tukasnya.

Dahlan mengungkapkan, komisaris BUMN ini memang enggan melaporkan LHKPN. Bahlan, menurutnya, komisaris memilih mengundurkan diri ketimbang melaporkan LHKPN. "Tapi sampai hari ini nggak mundur-mundur. Ya besok mundurlah," tuturnya.

Dahlan menduga ada dua penyebab mengapai komisaris BUMN itu tidak mau melaporkan LHKPN. "Pertama, merasa bahwa saya ini miskin kok disuruh melapor kekayaan, kalau lapor kemiskinan ya mau, mungkin begitu," ucap mantan Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara itu.

Kedua, Dahlan menduga, komisaris itu takut harta kekayaannya diketahu orang lain. "Saya belum tahu (alasannya) yang mana," katanya.

Dahlan pun memperingatkan kepada pimpinan BUMN yang lain untuk taat melaporkan LHKPN-nya. "Nggak usah sampai peringatan kedua. Begitu peringatan pertama tidak mau diganti saja," ancam Dahlan. (Icha Rastika/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×