Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi
Akan tetapi, BI tetap yakin nilai tukar rupiah berdaya didukung oleh fundamentalnya yang baik, seperti suplai valuta asing dalam negeri yang besar seiring surplus neraca perdagangan dan semakin dalamnya pasar valuta asing dalam negeri termasuk karena berkembangnya DNDF sebagai alat lindung.
Lebih lanjut, BI jug akan memantau inflasi dalam negeri. Apalagi, saat ini ada kenaikan harga komoditas global akibat ketegangan antara Rusia dan Ukraina. Ini berpotensi meningkatkan harga-harga barang di dalam negeri.
Akan tetapi, BI mengingatkan bahwa indikator inflasi yang dilihat untuk menentukan pergerakan suku bunga acuan adalah inflasi yang fundamental, alias inflasi inti.
“Yang kami respon adalah implikasinya pada kenaikan inflasi fundamental yang diukur dari inflasi inti. Namun, kami tetap akan melakukan koordinasi dengan pemerintah yang akan segera kami sampaikan,” tandas Perry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News