kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tak ada bendera Merah Putih saat Indonesia juara Piala Thomas, Menpora minta maaf


Senin, 18 Oktober 2021 / 13:53 WIB
Tak ada bendera Merah Putih saat Indonesia juara Piala Thomas, Menpora minta maaf
ILUSTRASI. Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali minta maaf karena bendera Merah Putih tidak bisa berkibar saat Indonesia menjuarai Piala Thomas.


Sumber: Kompas.com | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bendera Merah Putih tidak bisa berkibar saat tim beregu putra bulutangkis Indonesia mengangkat Piala Thomas di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Minggu malam (17/10). Menpora Zainudin Amali pun menyampaikan permintaan maaf soal ini.

Bendera Merah Putih dilarang berkibar ketika lagu kebangsaan Indonesia Raya berkumandang di Ceres Arena. 

Larangan itu buntut dari sanksi yang dijatuhkan World Anti-Doping Agency (WADA) kepada Lembaga Antidoping Indonesia (LADI). WADA menjatuhkan sanksi karena Indonesia (lewat LADI) dianggap tidak mematuhi prosedur antidoping dalam hal ini adalah test doping plan (TDP) tahunan. 

Tim Indonesia memboyong trofi juara Piala Thomas 2020 setelah mengalahkan China 3-0 pada laga final yang dihelat di Ceres Arena, Aarhus, Denmark.

Baca Juga: Jonatan Christie menang, Indonesia dipastikan juara Piala Thomas 2020  

Namun, perayaan kemenangan tim Indonesia kali ini ada yang kurang karena bendera Merah Putih tak bisa berkibar. Sebagai gantinya, Indonesia terpaksa mengibarkan bendera PBSI. 

Menpora Zainudin Amali secara terbuka menyampaikan permintaan maaf kepada tim Indonesia yang berjuang di Piala Thomas 2020 dan juga publik Tanah Air. 

Zainudin memastikan pihak-pihak terkait mulai dari LADI hingga Komite Olimpiade Indonesia (NOC) akan segera bekerja agar sanksi dari WADA bisa segera dicabut. 

"Saya meminta maaf atas kejadian yang membuat kita semua tidak enak dan tidak nyaman (di Piala Thomas 2020)," kata Zainudin Amali dalam konferensi pers virtual, Senin (18/10). 

Kata dia, seharusnya kita semua sekarang menikmati kegembiraan setelah Indonesia kembali menjadi juara Piala Thomas. Namun, kegembiraan itu tidak sempurna karena kita tidak bisa menyaksikan bendera Merah Putih dikibarkan.

"Selain LADI, saya juga menyampaikan permohonan maaf. Saya memohon maaf kepada seluruh rakyat Indonesia," tutur Zaiunudin Amali. 

Sekretaris Dewan Pengurus Harian LADI, Dessy Rosmelita, juga menyampaikan permintaan maaf. Dessy Rosmelita memastikan LADI juga akan bekerja keras agar sanksi dari WADA bisa segera dicabut. 

"Kami dari pengurus dewan harian LADI meminta maaf kepada Presiden Republik Indonesia, rakyat Indoesia, dan stakeholder terkait atas kejadian yang telah menimpa LADI dan semua secara spesifik," ujar Dessy. 

LADI akan mempercepat langkah-langkah ke depannya agar bisa terlepas dari ban dan compliant terhadap WADA. 

Sanksi dari WADA juga membuat Indonesia dilarang menjadi tuan rumah kejuaraan olahraga regional, kontinental, atau internasional. 

Larangan tersebut akan berlangsung selama satu tahun dan akan dicabut sampai Indonesia dalam hal ini LADI menyelesaikan kewajibannya kepada WADA. 

Demi mempercepat pencabutan sanksi WADA, Menpora memutuskan membentuk tim khusus yang akan dipimpin ole Ketua NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari. Tim khusus itu beranggotakan Sekjen NOC, perwakilan pemeritah dan LADI serta organisasi-organisasi olahraga yang dalam waktu dekat akan mengikuti kejuaraan internasional.

Baca Juga: Apa bedanya Thomas Cup dan Uber Cup? Ini sejarah lengkapnya

Penulis : M. Hafidz Imaduddin
Editor : Firzie A. Idris

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bendera Merah Putih Tak Berkibar di Podium Juara Piala Thomas 2020, Menpora Minta Maaf". 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×