kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Tahun ini, setoran pajak bisa kembali loyo


Minggu, 12 Januari 2014 / 13:35 WIB
Tahun ini, setoran pajak bisa kembali loyo
ILUSTRASI. Pemanfaatan PLTS Atap: Penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di sebuah komplek perumahan di Tangerang Selatan. Bagian dari EBT


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Kabar buruk sepertinya kembali terdengar dari penerimaan pajak negara. Pencapaian realisasi penerimaan pajak yang meleset dari target sepertinya akan kembali terulang akibat pertumbuhan ekonomi yang belum juga membaik di tahun ini.

Kepala Pusat Kebijakan APBN Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Rofiyanto Kurniawan mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini ada di kisaran 5,5%-5,8%. Pertumbuhan ini jauh di bawah pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014 sebesar 6%.

Menurut Rofiyanto, pertumbuhan ekonomi yang rendah itu mau tidak mau akan berdampak signifikan pada kinerja pajak. Perekonomian global pun belum bisa dipastikan apakah akan mengalami pertumbuhan yang signifikan.

Amerika Serikat (AS) disinyalir akan membaik tahun ini. Begitu pula dengan China dan Jepang. Dengan adanya surplus neraca perdagangan pada Oktober dan November 2013 kemarin masing-masing sebesar US$ 24,3 juta dan US$ 776,8 juta menjadi indikator ekonomi dunia mulai membaik.

Sehingga, Kemenkeu berharap, setoran pajak tahun ini itu setidaknya bisa lebih baik dengan adanya peningkatan permintaan pasar global. Sekadar mengingatkan tahun ini, DJP mendapat target penerimaan sebesar Rp 1.110,2 triliun dalam APBN 2014.

Sebelumnya dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2013, target pajak hanya Rp 995,2 triliun. Melirik penerimaan keseluruhan di tahun 2013 hanya berhasil mencapai 92% dari target atau sebesar Rp 916,3 triliun.

Dirjen Pajak Fuad Rahmany pun mengakui target pajak di tahun ini akan sulit tercapai. Perekonomian global maupun Indonesia di 2014 belum tentu akan lebih baik dibanding tahun 2013. Fuad menjelaskan, penerimaan pajak saat ini bergantung pada ekonomi dunia. Inilah yang kemudian menyebabkan realisasi pajak pada tahun 2013 kemarin tidak mencapai target.

Ambil contoh, sektor pertambangan dan penggalian. Sektor ini pada 2013 kemarin hanya berhasil mencapai Rp 53,9 triliun atau turun 14,36% dibanding tahun 2012 yang sebesar Rp 63,05 triliun. Ada sektor penerimaan pajak yang tidak bergantung pada perekonomian dunia yaitu sektor jasa perdagangan. Namun, "kemampuan kita di sektor ini tidak ada," ujar Fuad di Jakarta akhir pekan lalu.

Sekadar catatan, penerimaan dari sektor perdagangan besar dan eceran per 31 Desember 2013 sebesar Rp 124,39 triliun. Kemampuan yang tidak ada ini karena pegawai pajak yang minim. Mantan Kepala Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) ini menuturkan, sektor ini pelaku ekonominya jutaan dan administrasi pajak tidak sanggup mengejar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×