kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tahun depan, pemerintah bakal suntik dana Rp 37,38 triliun untuk 8 BUMN


Selasa, 15 September 2020 / 15:08 WIB
Tahun depan, pemerintah bakal suntik dana Rp 37,38 triliun untuk 8 BUMN
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan kembali menyuntik badan usaha milik negara (BUMN) lewat penyertaan modal negara (PMN) di tahun 2021.

Total modal kerja BUMN yang diberikan Kemenkeu di tahun depan sebesar Rp 37,38 triliun. Anggaran PMN tersebut tebih tinggi 18,7% dibandingkan  pagu tahun ini senilai Rp 31,48 triliun. PMN tahun depan disuntikan untuk delapan BUMN.

Adapun delapan perusahaan pelat merah yang bakal menerima PMN antara lain PT Sarana Multigriya Financial Rp 2,25 triliun, PT Hutama Karya Rp 6,2 triliun.

Lalu, PT PLN Rp 5 triliun, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia Rp 470 miliar PT BPUI Rp 20 triliun, PT Pelindo III Rp 1,2 triliun, PT PAL Indonesia Rp 1,28 triliun, dan PT Kawasan Industri Wijayakusuma Rp 977 miliar.

Baca Juga: Tunggu suntikan dana pemerintah, Jiwasraya segera bahas restruktrisasi Saving Plan

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, tujuan Kemenkeu menggelontorkan PMN kepada BUMN yakni untuk mendukung multiplier effect pertumbuhan ekonomi yang ditugaskan melalui perusahaan pelat merah. Misalnya, pembanguan jalan tol dalam Program Strategis Nasional (PSN) oleh PT Hutama Karya .

“Hutama Karya mendapatkan PMN sebesar Rp 6,2 triliun tahun depan. Ini dikaitkan terutama karena Hutama Karya melaksana program pembangunan di Sumatra untuk high way dari Utara ke Selatan,” kata Menkeu dalam Rapat Kerja (Raker) dengan DPR RI, Selasa (15/9).

Direktur Jenderal (Dirjen) Kekayaan Negara Kemenkeu Isa Rachmatawarta menambahkan, anggaran PM tahun depan naik seiring dengan arah pemerintah untuk memulihkan ekonomi.

Makanya, PMN diarahkan ke BUMN yang dapat mendukung infrastruktur dan memperkuat pembiayaan usaha mikro kecil menengah (UMKM) termasuk juga ultra mikro (UMi).

Isa menambahkan, PMN bagi PT BPUI mengambil porsi PMN terbanyak dengan tujuan untuk penguatan holding asuransi jiwa di tahun depan. “Mungkin bisa dipakai untuk itu (penyelamatan Jiwasraya),” kata Isa saat ditemui setelah Raker dengan Komisi XI DPR RI, Selasa (15/9).

Selanjutnya: PLN bakal memperoleh PMN Rp 5 triliun tahun depan, untuk apa saja?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×