kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tahun 2019 pemerintah fokus pengembangan SDM


Minggu, 18 Maret 2018 / 14:47 WIB
Tahun 2019 pemerintah fokus pengembangan SDM
ILUSTRASI. Presiden Jokowi


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengembangan sumber daya manusia (SDM) menjadi pekerjaan rumah besar pemerintah pasca pembangunan infrastruktur. Pemerintah mengaku, saat ini sedang menyusun road map terkait pengembangan SDM.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengatakan, pengembangan SDM ini telah dimasukkan dalam rancangan kerja pemerintah (RKP) tahun 2019."Jadi ini disusun untuk periode yang akan datang," ungkapnya belum lama ini.

Nantinya, program ini akan berfokus dalam empat hal. Pertama, menyiapkan industri nasional. Kedua, menyiapkan sumber daya manusia untuk industri nasional. Ketiga, melindungi pasar domestik. Keempat, melindungi aset-aset nasional.

Menurut Puan, berdasarkan arahan dari Presiden Joko Widodo, setelah satu periode Indonesia fokus kepada infrastruktur, langkah selanjutnya adalah membangun SDM untuk memanfaatkan atau memaksimalkan infrastruktur yang telah dibangun.

Namun sayangnya, Puan mengaku belum ada rumusan (road map) secara final terkait pengembangan SDM. "Rumusan itu kan masih berupa draf yang mesti dimatangkan dan dikaji. Saya menyebutnya diperkuat dengan sinergi kementerian dan lembaga, namanya SDM kan menyeluruh," tambah dia.

Sementara itu, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengaku, pihaknya menginginkan ke depan lebih menekankan pelatihan vokasi dalam pengembagan SDM. 

Untuk itu, pihaknya mengusulkan tiga hal dalam pengembangan SDM. Pertama, melanjutkan program link and match. Kedua, meningkatkan anggaran untuk sekolah menengah kejuruan (SMK). Ketiga, memberikan super deduction tax untuk vokasi. 

"Khusus yang SMK, kami menginginkan adanya kesempatan bagi politeknik atau SMK yang dimiliki oleh pemerintah bisa menggunakan hasil produknya untuk modal kerja sendiri," ucap Airlangga.

Menurut Airlangga, tak hanya dari sisi keuangan, tapi juga dari sisi kemampuan dan kurikulum perlu untuk dikembangkan lagi oleh Kementerian Pendidikan dan Budaya dan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. "Presiden sudah menyetujui itu dan minta menteri keuangan untuk mengatur mekanismenya," jelasnya.

Puan mengaku terkait pengembangan SDM ini menjadi fokus Jokowi untuk 2019. Maka demikian, tak heran jika nantinya program ini akan menjadi modal Jokowi untuk di Pilpres tahun depan. "Yang pasti visi misi ini harus tersinergi dan terintegerasi. Jadi memang harus berkesinambungan," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×